Selasa, 13 Januari 2015

Kisaran Prasangka

Jika ingin menilai seseorang itu lihatlah ia dari dunianya bukan dari duniamu sendiri. Lihatlah dia, bukan bayangannya yang hanya satu atau dua kali bertemu langsung menyimpulkan. Dunia memang penuh dengan fatamorgana, begitu juga dengan tiap individu di dalamnya. Kadang ada yang bersikap selembit dan semanis putri salju, kadang ada juga yang langsung memperlihatkan betapa tajam dan berkilau taring miliknya. Dengan artian, seorang manusia kadang mempersembahkan sikap manisnya dalam satu atau dua kali pertemuan demi sebuah image atau gambaran dari sesorang itu baik kepadanya. Tapi ada juga seorang manusia yang sekali atau dua kali bertemu tanpa pandang siapa dan dimana dia berada akan mempertunjukkan sifat aslinya, tidak peduli apakah image yang dibuatnya itu buruk atau baik dimata orang.
Terkadang salah menilai orang itu dianggap lumrah, tapi hal ini jugalah yang dapat dijadikan sebuah ancaman atau bahaya terbesar dalam diri manusia. Menilai dari luarnya atau sifat depannya saja tak mendukung itu sifat atau watak asli milik orang tersebut. Jika para aktor di dalam film dapat berperan begitu baik dalam mempergakan orang lain, apakah sulit bagi manusia untuk mempergakan dirinya seolah bukan dirinya? Atau dirinya berusaha menjadi orang lain agar dipandang baik oleh orang lainnya?
Hh, manusia mempunyai tabiatnya masing-masing. Susah ditebak, tapi terkadang mudah digambarkan. Karena menilai sikap sesorang itu tidak mudah, maka selami dan rasakan dulu dunia orang tersebut. Barulah dapat memberikan penilaian sepuas hati. Tapi bila hanya sebatas kenal sepintas dan sekilat cahaya pantaskah saling memberi komentar atau menilai kepribadian seseorang?

Banjarmasin, 16 Desember 2014

Tidak ada komentar:

Posting Komentar