Harusnya, seharusnya aku sudah pergi jauh darinya. Hilang dari
pandangannya, melupakan semua kenangan tentangnya. Tapi kenapa? Hingga
saat ini, detik ini aku masih terus manangisinya. Mengingat lagi
bayangnya. Tetap ingat apa yg diucapkannya, walau menyakitkan. Aku
letih, tapi aku juga tak mengerti. Kenapa aku begini? Apa yang salah
denganku? Menjadi begini bukan aku sebenarnya. Tuhan, apa hukuman-Mu
masih berlanjut? Haruskah sesakit ini? Aku tau dosa yang kuperbuat
begitu besar dan menggunung. Tapi mohonku pada-Mu, masih bisakah aku dapat keringanan hukuman?
Aku resah Tuhan, aku juga lelah manangisi hal yang berlarut-larut. Tak ada gunanya? Memang aku tau. Tapi kenapa selalu resah? Untuk ikhlas aku bisa mengucapkannya. Tapi hatiku berkata hal sebaliknya Tuhan. Tolong perhatikan sedikit rasa sakitku Tuhan. Kali ini saja. Ku mohon Tuhan. Hanya diri-Mu Tuhan yang tau kebenaran sejatinya.
Aku resah Tuhan, aku juga lelah manangisi hal yang berlarut-larut. Tak ada gunanya? Memang aku tau. Tapi kenapa selalu resah? Untuk ikhlas aku bisa mengucapkannya. Tapi hatiku berkata hal sebaliknya Tuhan. Tolong perhatikan sedikit rasa sakitku Tuhan. Kali ini saja. Ku mohon Tuhan. Hanya diri-Mu Tuhan yang tau kebenaran sejatinya.
Banjarmasin, 30 Januari 2015
Tidak ada komentar:
Posting Komentar