Aku sudah cukup untuk tetap bertahan dan menjaga emosiku. Tapi kurasa ini sudah cukup, maka sampai di sini saja. Aku hanay berusaha menjaga usahaku yang mulai sejak awal dan dipertengahan kamu hancurkan hingga beberapa langkah aku akan sampai dipuncak untukku sedikit duduk. Ku rasa aku tidak pernah berbuat salah, aku bahkan tidak pernah berkata kasar. Juga aku bahkan memilih diam dan memendam semuanya seorang diri, tidak peduli apa kata orang-orang yang berada di sekitarku. Aku menjadi jahat dan kamu menjadi baik, ya pertahankan. Tapi terhitung mulai hari ini, ruangmu takkan lagi sempit karena aku tidak akan mengganggu pandanganmu lagi. Jika ingin berbicara seperti tadi bisakah jangan di depan teman-temanku? Aku sudah cukup untuk menjaga perasaanmu selama ini. Aku diam sampai sekarang, apa aku pernah membuatmu marah karena sikapku selama ini? Mungkin aku kurang cukup menghilang dari indramu, jika dengan ini mungkin selamanya kamu akan terbebas dariku.
Tidak peduli apa, selamanya mungkin luka itu hanya aku yang akan merasakannya. Aku bahkan mengorbankan semua temanku karenamu, mengorbankan semua usahaku satu tahun terakhir ini, terpaksa membuat semua orang membenciku karenamu. Memang mungkin kamu tidak memintaku melakukan ini, tapi aku ini juga manusia dan juga perempuan. Kamu pikir aku ini orang seperti apa yang tidak tidak bisa menjaga perasaan orang lain seperti kamu? Jujur saja aku malu tidak bisa mengendalikan emosiku di depan teman-temanku. Semua ini karena kamu, jika kamu paham mungkin untuk pertama dan terakhir kalinya. Aku sudah tidak ingin lagi menahan mataku untuk tidak menangis di depan teman-temanku dan memilih dengan emosi yang meluap-luap. Aku tidak tahu harus berekspresi seperti apa di depan teman-temanku. Aku bingung dan malu, apa kamu tahu harus bagaimana aku menghadapi rasa maluku terhadap teman-temanku? Aku berubah menjadi orang yang benar-benar jahat. Ketika kamu begitu dengan bebasnya melakukan sesuatu, memangnya kamu pernah berfikir bagaimana denganku? Tidakkan?
Setelah mungkin aku tidak berguna dan menemukan yang menurutmu lebih, maka kamu akan membuangku begitu saja? Aku benar-benar menyerah sekarang, apa aku salah jika bertahan di posisiku dan memilih untuk tidak kehilangan teman-temanku? Aku tidak punya alasan untuk itu. Tapi akan ku lakukan jika memang hal itu akan membuatku lebih nyaman. Nanti jika tanpa kehendak bertemu lagi, aku mohon hanya jangan bersikap seperti tadi di depan teman-temanku. Apa aku ada berbuat salah? Bukankah sudah cukup untuk keadaan seperti sekarang ini?
Banjarmasin, 28 Agustus 2014
Tidak ada komentar:
Posting Komentar