ada satu orang yang ternyata cukup dekat yah namanya juga teman. mau tidak mau harus bersikap biasa. tapi dirinya sama sekali tidak sadar diri. hal-hal kecil selalu ditirunya. dimulai dari fashion, warna kesukaan, cara berpakaian, berbicara, bahkan makanan favorite juga diikuti.
ugh bahkan semua hal yang dibeli dia juga sepertinya pengen diikuti. ish, dianya mah disindir ga sadar diri, maklumlah orangnya memang tidak punya pendirian tetap selalu mengikuti gaya orang lain. nanti orang pakai apa diikutin juga, jadi kayak maniak gitu. bingung jga sebenernya dia itu sadar ga sih?
yang pertama dia itu songongnya minta ampun, bego yang sok pinter, udah tau apa yang dia katakan itu salah ya masih aja kekeuh, emang otak keras kepala, mirip otak udang malah. terus kalau ada sesuatu itu dia sukanya merintah aja, ini lah itulah, terus selalu didesak cepet selesai cepet selesai, eh pas dianya yang diusuruh kek gitu ya ga bisa. halah bisa dibilang dia itu ga punya bakat. kenapa? soalnya dia kan selalu ngikutin orang lain makanya dia ga punya hal spesial dalam dirinya dia. kasian sih. tapi aku sama sekali ga suka sama sifat plagiatismenya dia.
masa iya aku kek gini dia ngikutin juga, aku suka model kayak gini diikutin juga bahkan sampe warna-warna baju kek hijab kek diikutin juga. bahkan sampe dari fashion, cara dia make dan milih bauju ih keliatan banget dia ga punya ciri khas.
bete lah pokoknya sama dia, udah songong, ngeselin, keras kepala, ga bisa diandalin, manja, suka ngeluh, ga sadar diri dan yang paling aku benci adalah plagiatismenya dia. pinter nulis katanya? gak sama sekali. bahkan lolanya juga ish, kalo ngatain orang aja dia itu seneng banget.
gini ajadeh sjndiran buat dia, kalo dia sampe baca ini bearti sampe diblog dia juga ikut-ikutan. stalker gila. sok pinter sih, jadinya ga sesuai harapan, antara hasil yang diinginkan sama yang dicapai juga ga sesuai, ga nyambung. terlalu lola sih.
ish, pokonya itu manusia ngebetein, makanya kalonya bisa aku didepan dia itu biasa-biasa aja biar ga di plagiatin.
Selasa, 29 September 2015
Kamis, 30 April 2015
Abstraksi Kata Kalimat
Telah lama usai memang tapi semua itu tak berarti apa-apa bila diingatan masih selalu terkenang dengan bayangan yang bahkan lebih banyak dari pada seribu kunang-kunang dimalam hari. Andai saja bisa memutar waktu yang lalu mungkin aku akan memilih untuk tidak berada dikeadaan seperti ini dan lebih menginginkan semua hal yang ada dalam benak menjadi sebuah kenyataan tanpa dusta dan nestapa. Ada seseorang yang baru saja bilang 'Jangan terus menerus menoleh kebelakang, kamu tau kenapa? itu karena setiap kali kamu melihat kebelakang kamu takkan dengan mudah melewati jalan yang sedang kamu tekuri sekarang ini.' Yah setidaknya ada sedikit makna yang bisa diambil.
Selama ini mungkin apa yang ada dalam benak malam dan siang, akan baik-baik saja dengan apa yang telah dialami dan diraskan. Sebagai hadiah dari masa lalu yang rasanya begitu sulit untuk sekedar diindahkan begitu saja. Kenangan mungkin sebagin besar manusia dibumi ini sering menyebutkannya untuk hal-hal yang dramatis. Mungkin hanya segelintir orang saja yang menganggap kenangan adalah hal yang tak berguna karena bisa saja menghalangi jalan untuk terus berkembang dan juga salah satu hal pemicu kesedihan serta kebahagiaan terbesar.
Memangnya apa itu kenangan milikmu dan milikku? Yah, hanya sebuah hadiah kecil dari kisah masa lalu yang mungkin bagimu hanyalah sebuah hal yang sekedar lewat tapi bagiku hal itu mampu mengubah segala hal dalam hidupku. Hanya satu mungkin yang tidak berubah, aku selalu mampu mengatasi rasa sakitku sejak dulu hingga saat ini tanpa seorang pun yang tau. Apa dan bagaimana sebenarnya isi dari hati kecilku ini. Kenangan itu. iya kenangan itu bukan hanya yang itu tapi embel-embel kenangan dari hadiah itu rupanya terlalu banyak. Seperti apa pula rasa yang kamu tinggal hingga sejauh dan selama ini. Mungkin hanya aku saja yang berpikir begini atau entah salah seorang dinegeri antah berantah sana yang berfikir jika hakikat sebenarnya dari sebuah kata yang mungkin bagi seluruh umat manusia yang mempercayainya itu terasa begitu sepele dan mudah untuk mengungkapkannya.
"Cinta? ah, itu hal biasa." kata seorang remaja pelajar SMA yang dulu satu kelas denganku.
Apa dan memangnya ada apa dengan kata itu? Kadang saja aku tertawa, mengapa juga aku harus risau akan hal yang bagi sebagian orang itu tidak penting. Entahlah, makna dari kata itu mungkin yang membuatku merasa perlu adanya pembenaran dari pengertian dan pemberian makna kata itu sendiri. -----------
00:30 WITA_ Ku Tak Mampu by Judika ft Janet Glow
Banjarmasin, 01 Mei 2015
Senin, 30 Maret 2015
Gue Mah Apa Atuh?
gini-gini biarpun gue ga sepinter lo pada, dalam ngatur waktu gue cukup mampu. meskipun gue banyak kegiatan, gue usahain kuliah gue ga terbengkai. yah meskipun nilai pas-pasan demi kebiasaan gue yang males-malesan gini nilai gue ga jeblok-jeblok amat. malah sesekali dan sesering lo pada ngatain gue banyak kegiatan lah, banyak omong lah, begolah, ga pinter lah, sok-sok sibuk lah, asbun lah, sok bisalah, cari muka lah ato apalah kalo buat gue sih itu mantul aja tuh ga masuk ke pikiran panjang gue. emasa bodo, lo lo lo pada siapanya gue? toh lo lo lo pada yang ngatain gue macem-macem karena kesibukan gue ga bakal ngasih nilai bagus juga ke gue, ga bikin hidup gue punya duit banyak, dan jga ga ngasih gue kebahagiaan atau kesenengan tersendiri buat gue. yang penting buat gue itu ilmu bukan cuma teori, ngomong atau apalah yang penting buat gue ada pengaplikasiannya, bukan cuma buat diri sendiri atau nge-egoisin suatu hal demi tujuan diri sendiri. tetapi juga buat kepentingan bersama, ntar gimana dimasyarakat. ntar toh lo lo lo lo pada yang ngatain gue ga bakal hidup di masa depan sendirian kan? pastilah lo lo lo pada bakal hidup dimasyarakat.
toh gue ga melulu dikegiatan diluar kegiatan ngampus, toh gue ngampus rajin-rajin aja yah walopun setengah-setengah rajinnya. ada aja kok asal lo lo lo pada tau ya, ada tuh manusia yang ga ngikut apapun kegiatan yang nilainya jeblok dari gue. gue gini-gini bisa aja muter dan ngakalin waktu buat kuliah ato kegiatan diluar kuliah. gue sih biasa aja berpikir dibawah tekanan. lo lo lo pada mau ngatain gue apapun juga gue masa bodo, ga penting lah, emang sih bagus ya buat koreksi diri, tapi lo lo lo pada yang ngatian gue, pikir dan urusin diri lo sendiri deh kalo perlu ngatain diri lo sendiri dulu baru ngatain gue macem-macem.
buat lo lo lo pada yang setiap gue ngelakuin apapun selalu dikomen macem-macem ya sadar diri ajalah, gue mah apa atuh? gue cuma manusia biasa yang bisa salah dan sering lupa. :v
Banjarmasin, 30 Maret 2015
Minggu, 15 Februari 2015
SImpulan
Apapun itu aku tidak tahu. Pertama dan yang utama adalah aku ingin hidup
dengan kebahagiaan dan penuh rasa syukur. Meski sulit akan berusaha
dijalani. Memikirkan hal yang lalu biarlah berlalu. Langit pun tak
selamanya mendung.
Aku ingin menyongsong matahari hangat yang menyapa lembutnya kulit dengan indah untuk saat ini. Tak peduli apa itu rasa sakit, kekecewaan, dan juga ketidak ikhlasan. Karena dibalik itu semua aku yakin Tuhan telah mengatur semuanya. Semua yang terbaik untukku. Suatu saat, dimana dia mungkin akan teringat walau sedetik tentang hal itu, aku berharap aku telah berbahagia dan takkan mengingatnya dan hal itu lagi.
Meski sendiri, aku yakin aku selalu dalam lindungan hangatnya kasih sayang orang-orang terdekat, keluarga dan juga Tuhan.
Pilihan yang sulit, cukup rumit dan harus mampu melewatinya walau dengan derai air mata.
Aku hanya tak ingin menyusahkannya. Meski ada beberapa yang bilang, akulah nantinya yang akan kesusahan.
Yah, tapi apa yang bisa kulakukan? Toh, dia acuh. Kenapa juga aku harus peduli pada orang yang acuh?
Karena titian hidup masih begitu panjang. Berharap mampu menjalaninya dengan penuh kebahagiaan sudah cukup. Ya, walau rasanya cukup untuk kesendirian. Untuk sekarang hingga masa yang mungkin tidak dapat ditentukan.
Aku ingin menyongsong matahari hangat yang menyapa lembutnya kulit dengan indah untuk saat ini. Tak peduli apa itu rasa sakit, kekecewaan, dan juga ketidak ikhlasan. Karena dibalik itu semua aku yakin Tuhan telah mengatur semuanya. Semua yang terbaik untukku. Suatu saat, dimana dia mungkin akan teringat walau sedetik tentang hal itu, aku berharap aku telah berbahagia dan takkan mengingatnya dan hal itu lagi.
Meski sendiri, aku yakin aku selalu dalam lindungan hangatnya kasih sayang orang-orang terdekat, keluarga dan juga Tuhan.
Pilihan yang sulit, cukup rumit dan harus mampu melewatinya walau dengan derai air mata.
Aku hanya tak ingin menyusahkannya. Meski ada beberapa yang bilang, akulah nantinya yang akan kesusahan.
Yah, tapi apa yang bisa kulakukan? Toh, dia acuh. Kenapa juga aku harus peduli pada orang yang acuh?
Karena titian hidup masih begitu panjang. Berharap mampu menjalaninya dengan penuh kebahagiaan sudah cukup. Ya, walau rasanya cukup untuk kesendirian. Untuk sekarang hingga masa yang mungkin tidak dapat ditentukan.
Banjarmasin, 12 Februari 2015
Senin, 09 Februari 2015
Frase Berikutnya
Apa bagusnya dari sebuah kebohongan? kadang ada beberapa orang yang
menganggap berbohong itu selalu hal yang berdosa. Tapi bagaimana jika
kebohongan itu sendiri adalah hal yang harus dan mau tak mau perlu
dilakukan demi sebuah kebaikan? Meski itu bukan kebaikan yang
sebenarnya.
Hal yang perlu dipertanyakan adalah apakah kebohongan dapat tersimpan rapat hingga akhir hayat nantinya? Jika bisa aku berharap hal itu bisa dilakukan.
Kebohongan jenis apa dan bagaimana yang harus ditutupi dari semua orang. Ah bukan semua orang ada aku dan beberapa orang yang mungkin tau. Tapi tidak untuk kebenaran yang sesungguhnya. Mungkin hanya aku, dia dan Tuhan yang tau kebenarannya seperti apa dan bagaimananya. Hanya saja rasaku perlu untuk menutupinya, demi apa? aku sendiri tak tau. Apa yang menguntungkan untukku? tak ada. Dia bilang hal itu bukan hal yang yang berguna dan bisa dibilang tidak berguna. Meski dia mengatakannya tak secara langsung padaku. Tapi aku tau itu. Aku tak melebihkan kisahku kepada mereka yang mungkin tau sedikit dari sepenggal kisah yang hanya aku dan dia yang tau.
Mungkin aku yang seharusnya bertanya padanya. Apa yang harus kulebihkan dari kisahku kepada orang-orang yang begitu menyayangiku dengan penuh kasih? Lain lagi mungkin kisah yang dia bawa untuk beberapa orang terdekatnya.
Beberapa pertanyaan yang masih begitu manis melekat diotakku adalah Apa yang harus dia benci padaku? Lalu apa yang harus aku benci darinya? Aku tidak mengerti. Semuanya bahkan lebih dari warna abu-abu dibandingkan kisah masa-masa sekolah menengah atas yang ku alami.
Hal yang perlu dipertanyakan adalah apakah kebohongan dapat tersimpan rapat hingga akhir hayat nantinya? Jika bisa aku berharap hal itu bisa dilakukan.
Kebohongan jenis apa dan bagaimana yang harus ditutupi dari semua orang. Ah bukan semua orang ada aku dan beberapa orang yang mungkin tau. Tapi tidak untuk kebenaran yang sesungguhnya. Mungkin hanya aku, dia dan Tuhan yang tau kebenarannya seperti apa dan bagaimananya. Hanya saja rasaku perlu untuk menutupinya, demi apa? aku sendiri tak tau. Apa yang menguntungkan untukku? tak ada. Dia bilang hal itu bukan hal yang yang berguna dan bisa dibilang tidak berguna. Meski dia mengatakannya tak secara langsung padaku. Tapi aku tau itu. Aku tak melebihkan kisahku kepada mereka yang mungkin tau sedikit dari sepenggal kisah yang hanya aku dan dia yang tau.
Mungkin aku yang seharusnya bertanya padanya. Apa yang harus kulebihkan dari kisahku kepada orang-orang yang begitu menyayangiku dengan penuh kasih? Lain lagi mungkin kisah yang dia bawa untuk beberapa orang terdekatnya.
Beberapa pertanyaan yang masih begitu manis melekat diotakku adalah Apa yang harus dia benci padaku? Lalu apa yang harus aku benci darinya? Aku tidak mengerti. Semuanya bahkan lebih dari warna abu-abu dibandingkan kisah masa-masa sekolah menengah atas yang ku alami.
Banjarmasin, 09 Februari 2015
Frasa Terakhir yang Ditemukan
Harusnya, seharusnya aku sudah pergi jauh darinya. Hilang dari
pandangannya, melupakan semua kenangan tentangnya. Tapi kenapa? Hingga
saat ini, detik ini aku masih terus manangisinya. Mengingat lagi
bayangnya. Tetap ingat apa yg diucapkannya, walau menyakitkan. Aku
letih, tapi aku juga tak mengerti. Kenapa aku begini? Apa yang salah
denganku? Menjadi begini bukan aku sebenarnya. Tuhan, apa hukuman-Mu
masih berlanjut? Haruskah sesakit ini? Aku tau dosa yang kuperbuat
begitu besar dan menggunung. Tapi mohonku pada-Mu, masih bisakah aku dapat keringanan hukuman?
Aku resah Tuhan, aku juga lelah manangisi hal yang berlarut-larut. Tak ada gunanya? Memang aku tau. Tapi kenapa selalu resah? Untuk ikhlas aku bisa mengucapkannya. Tapi hatiku berkata hal sebaliknya Tuhan. Tolong perhatikan sedikit rasa sakitku Tuhan. Kali ini saja. Ku mohon Tuhan. Hanya diri-Mu Tuhan yang tau kebenaran sejatinya.
Aku resah Tuhan, aku juga lelah manangisi hal yang berlarut-larut. Tak ada gunanya? Memang aku tau. Tapi kenapa selalu resah? Untuk ikhlas aku bisa mengucapkannya. Tapi hatiku berkata hal sebaliknya Tuhan. Tolong perhatikan sedikit rasa sakitku Tuhan. Kali ini saja. Ku mohon Tuhan. Hanya diri-Mu Tuhan yang tau kebenaran sejatinya.
Banjarmasin, 30 Januari 2015
Kamis, 29 Januari 2015
Kumpulan Frasa
"Alasanku untuk hidup adalah dirimu -dulu. Kututup hatiku, hanya
tertinggal dengan beberapa sisa kenangan samar yang hampir hilang. Di
jalan yang aku lalui, bisakah kita bertemu di akhirnya?
Hanya bahwa aku mencintaimu, semakin bertambah mencintaimu. Tapi hanya aku yang tertinggal di sini sendirian. Cintaku yang telah terbakar habis. Apa yang tersisa? Hanyalah penantian, kelelahan dan luka. Aku tak sanggup melupakan seseorang seperti dirimu. Hanya air mata yang mengalir.
Jika aku membasuh lagi cintaku, luka kerinduan yang tersisa. Hanya kata selamat tinggal yang tersisa.
Aku tak sanggup melupakanmu." _ Banjarmasin, 23 Januari 2015
Hanya bahwa aku mencintaimu, semakin bertambah mencintaimu. Tapi hanya aku yang tertinggal di sini sendirian. Cintaku yang telah terbakar habis. Apa yang tersisa? Hanyalah penantian, kelelahan dan luka. Aku tak sanggup melupakan seseorang seperti dirimu. Hanya air mata yang mengalir.
Jika aku membasuh lagi cintaku, luka kerinduan yang tersisa. Hanya kata selamat tinggal yang tersisa.
Aku tak sanggup melupakanmu." _ Banjarmasin, 23 Januari 2015
"Kisah yang kita bagi, kisah yang hanya kita berdua yang tau. Tak mampu
kuhapus, tak mampu kutinggalkan, tak mampu ku lupakan. Memandangi jalan
setelah waktu yang lama. Saat aku melewati jalanan itu, kenangan indah
terus terkenang. Dan, aku menghentikan langkahku.
Setelah waktu yang lama, sekarang aku datang ke sini. Aku merindukan saat itu. Aku terkenang, bahkan ketika aku ingin untuk mencoba hidup yang tak tertarik akan kenangan lama. Karena seseorang sepertimu, selalu terbayang di mataku. Kenangan yang kita habiskan bersama, menghujani bagaikan bintang" _ Banjarmasin, 23 Januari 2015
Setelah waktu yang lama, sekarang aku datang ke sini. Aku merindukan saat itu. Aku terkenang, bahkan ketika aku ingin untuk mencoba hidup yang tak tertarik akan kenangan lama. Karena seseorang sepertimu, selalu terbayang di mataku. Kenangan yang kita habiskan bersama, menghujani bagaikan bintang" _ Banjarmasin, 23 Januari 2015
"Bagaimana denganmu?
Sedang orang-orang yang hanya terlihat bahagia. Tampaknya hanya aku satu-satunya yang tertinggal dalam kesepian. Meskipun aku berpura-pura tidak kesepian, dan tetap berbahagia. Tapi, aku terus memikirkanmu.
Setelah waktu yang lama, sekarang aku di sini" _ Banjarmasin, 3 Januari 2015
Sedang orang-orang yang hanya terlihat bahagia. Tampaknya hanya aku satu-satunya yang tertinggal dalam kesepian. Meskipun aku berpura-pura tidak kesepian, dan tetap berbahagia. Tapi, aku terus memikirkanmu.
Setelah waktu yang lama, sekarang aku di sini" _ Banjarmasin, 3 Januari 2015
"Berhentilah membangun kisah milikmu sendiri. Kisah yang sebenarnya hanya
aku dan kamu yang tau. Kisah yang bahkan tidak pernah aku ungkit lagi.
Ku sembunyikan rapat-rapat sendirian. Tahukah kamu? Jika cinta yang
begitu tulus ku berikan padamu itu tanpa pamrih?
Ketika mengenang saja, sudah cukup menderita. Kamu tak kekurangan apapun atas dirimu sendiri. Jadi mengertilah.
Bagaimana keadaan aku sekarang ini? Seperti apa yang kamu lihat. Begitu saja tanpa ada yang berubah.
Aku tak menginginkan apapun, alasan atau apapun itu. Aku tak merasakan apa-apa. Hanya kekosongan dan keletihan. Karena hanya mengingat sekelebat namamu saja, mampu membuatku menangis.
Dipinggir jendela malam itu aku termenung. Sehari setelah peristiwa yang mampu mengubah hidup kita menjadi seperti sekarang ini.
Ataukah salah?
Ataukah benar?
Hanya bulan purnama dalam gelapnya malam. Mampu memberi sedikit ketenangan. Dalam kesendirian aku menangis. Diam tanpa suara. Tak mengerti. Akal dan bahasa tubuh jadi tak bersatu.
Berjalan tanpa terkendali. Hampa. Penuh kekosongan walau aku mencoba tersenyum. " Banjarmasin, 24 Januari 2015
Ketika mengenang saja, sudah cukup menderita. Kamu tak kekurangan apapun atas dirimu sendiri. Jadi mengertilah.
Bagaimana keadaan aku sekarang ini? Seperti apa yang kamu lihat. Begitu saja tanpa ada yang berubah.
Aku tak menginginkan apapun, alasan atau apapun itu. Aku tak merasakan apa-apa. Hanya kekosongan dan keletihan. Karena hanya mengingat sekelebat namamu saja, mampu membuatku menangis.
Dipinggir jendela malam itu aku termenung. Sehari setelah peristiwa yang mampu mengubah hidup kita menjadi seperti sekarang ini.
Ataukah salah?
Ataukah benar?
Hanya bulan purnama dalam gelapnya malam. Mampu memberi sedikit ketenangan. Dalam kesendirian aku menangis. Diam tanpa suara. Tak mengerti. Akal dan bahasa tubuh jadi tak bersatu.
Berjalan tanpa terkendali. Hampa. Penuh kekosongan walau aku mencoba tersenyum. " Banjarmasin, 24 Januari 2015
"Mataku -dulu, saat kau minta aku membuka mataku. Aku hanya terpaku.
Ketidakmengertian menatap matamu. Aku bingung. Dan kembali menutup
mataku. Aku bukan hanya berusaha menutup lekat mataku. Tapi juga
mulutku. Hanya sedikit dapat mengikuti alur permainanmu. Tak mengerti.
Seolah semuanya mengalir begitu saja. Sama seperti apa yang sering kau
ucapkan.
'Semuanya terjadi begitu saja'
Tak dimengerti. Hanya aku yang merasakan basah dipipiku. Diam merunduk, hanya lantai kupandangi.
Aku hanya menutup mataku, tak bermaksud membuatnya buta. Hanya membisukan bibirku. Tak ada suara yang mampu keluar. Cukup. Hanya seperti itu saja yang bisa kulakukan.
Ketika semua telah terbuka. Derai air mata dan isak tangis yang mampu kulakukan.
Aku sadar masih betapa kekanakannya aku saat itu -hingga sekarang. Bukan tak mengerti hanya bingung, terkejut, dan tak tau bagaimana.
Membiarkan semuanya mengalir begitu saja." Banjarmasin, 24 Januari 2015
'Semuanya terjadi begitu saja'
Tak dimengerti. Hanya aku yang merasakan basah dipipiku. Diam merunduk, hanya lantai kupandangi.
Aku hanya menutup mataku, tak bermaksud membuatnya buta. Hanya membisukan bibirku. Tak ada suara yang mampu keluar. Cukup. Hanya seperti itu saja yang bisa kulakukan.
Ketika semua telah terbuka. Derai air mata dan isak tangis yang mampu kulakukan.
Aku sadar masih betapa kekanakannya aku saat itu -hingga sekarang. Bukan tak mengerti hanya bingung, terkejut, dan tak tau bagaimana.
Membiarkan semuanya mengalir begitu saja." Banjarmasin, 24 Januari 2015
Ini hanyalah kumpulan-kumpulan dari lembaran-lembaran frasa yang dulu pernah tertulis. Entah bagaimana tiba-tiba aku kembali mengingat frasa-frasa yang kutulis hampir satu tahun yang lalu ini. iya, semenjak kejadian yang besar dulu semuanya seolah terbalik menjadi beban.
Banjarmasin, 29 Januari 2015
Kamis, 15 Januari 2015
yang Baik Tak Selamanya Baik
Ada kebenaran yang kadang tersembunyi dan hanya kedustaan yang melalang
buana hingga pucuk dunia. Ketahuilah sahabat, kebenaran sejatinya hanya
dirimu yang tau dengan pasanganmu. Bila saja prasangka buruk dari orang
lain melekat kepadamu, renungkanlah. Lihatlah lagi, seberapa jauh
kebenaran dan dusta yang telah diperbuat. Sampai mana kemampuan
menyembunyikan kebenaran dibalik dusta.
Sabarlah, tenangkan hatimu. Silahkan saja kamu berekspresi sesuka hatimu kala hatimu bergejolak begitu kuat. Tak apa, lakukan lah. Tutuplah kedua telinga dan mata agar kau tak peduli apa kata orang.
Lampiaskan semua yang kau simpan dan sembunyikan. Mungkin aku bisa maklum dan mengerti apa yang kamu rasakan. Karena aku merasakan cerminan diriku beberapa bulan yang lalu ada dalam dirimu.
Kuatlah sahabatku tercinta. Manakala Tuhan hendak menguji keimananmu atas nikmat lebih dahulu dan kesusahan dikemudian. Kembalilah kejalan Tuhanmu sebelum dulu kamu menikmati nikmatnya dunia. Tuhan ingin lagi memelukmu erat, setelah Tuhan tak ingin melihatmu jauh darinya.
Anggaplah ini musibah terbesarmu, tak apa. Tetaplah kuat, jadilah manusia dari kaum hawa yang tabah, kuat dan selalu dijalan keimanan. Yakinlah diri, sesulit dan sesukar apapun masalah dan musibah yang menimpamu. Tuhan selalu ada untukmu. Untuk mendengar semua keluh kesahmu, ceritamu, dan selalu ada untukmu bersandar. Tanpa harus takut seseorang diluar sana tahu isi hatimu yang sebenarnya. Seberapa besart terlukanya hatimu. Dan seberapa besar dan berat pula kebohongan dan beban pikiranmu.
Terima kasih telah mau berbagi kisah denganku sobat. Rahasiamu aman bersamaku. Terima kasih juga telah memilihku sebagai orang yang kamu percaya untuk menyimpan semua masalah dan rahasiamu. Mari kita saling berbagi kisah lagi setelah ini.
Sabarlah, tenangkan hatimu. Silahkan saja kamu berekspresi sesuka hatimu kala hatimu bergejolak begitu kuat. Tak apa, lakukan lah. Tutuplah kedua telinga dan mata agar kau tak peduli apa kata orang.
Lampiaskan semua yang kau simpan dan sembunyikan. Mungkin aku bisa maklum dan mengerti apa yang kamu rasakan. Karena aku merasakan cerminan diriku beberapa bulan yang lalu ada dalam dirimu.
Kuatlah sahabatku tercinta. Manakala Tuhan hendak menguji keimananmu atas nikmat lebih dahulu dan kesusahan dikemudian. Kembalilah kejalan Tuhanmu sebelum dulu kamu menikmati nikmatnya dunia. Tuhan ingin lagi memelukmu erat, setelah Tuhan tak ingin melihatmu jauh darinya.
Anggaplah ini musibah terbesarmu, tak apa. Tetaplah kuat, jadilah manusia dari kaum hawa yang tabah, kuat dan selalu dijalan keimanan. Yakinlah diri, sesulit dan sesukar apapun masalah dan musibah yang menimpamu. Tuhan selalu ada untukmu. Untuk mendengar semua keluh kesahmu, ceritamu, dan selalu ada untukmu bersandar. Tanpa harus takut seseorang diluar sana tahu isi hatimu yang sebenarnya. Seberapa besart terlukanya hatimu. Dan seberapa besar dan berat pula kebohongan dan beban pikiranmu.
Terima kasih telah mau berbagi kisah denganku sobat. Rahasiamu aman bersamaku. Terima kasih juga telah memilihku sebagai orang yang kamu percaya untuk menyimpan semua masalah dan rahasiamu. Mari kita saling berbagi kisah lagi setelah ini.
Banjarmasin, 07 Januari 2015
Kagumku Pada Sahabatku
Tuhan begitu baik hingga menciptakan manusia seindah dan sesempurna
dirimu. dilengkapi pula dengan cerminan dirimu yang memukau hati dan
penglihatan. perilakumu dalam belenggu agamamu yang suci, tingkahmu
begitu menghangatkan hati yang nampak dingin. semua yang kamu lakukan
begitu lucu dan harmonis. saling melengkapi antara sikapmu yang satu
dengan yang lainnya. wajah bersahaja dan ceria selalu mewarnai
hari-harimu. takkan peduli apa yang mungkin akan dikatakan orang kamu
terus berbuat baik kepada orang lain. entah bagaimana Tuhan menciptakan hati yang begitu lembut kepadamu.
terasa begitu menyenangkan walau hanya sekedar berbincang seputar kegiatan sehari-hari denganmu. suaramu, candaanmu, dan tutur katamu begitu ramah dan tak pernah menggurui, meski agak sulit untuk diajak bicara serius. kamu adalah sahabat yang begitu nyaman, terlalu baik, tak pernah marah, tak pernah murung, dan hanya satu kelemahanmu. suka menyembunyikan rasa sakitmu seorang diri.
terasa begitu menyenangkan walau hanya sekedar berbincang seputar kegiatan sehari-hari denganmu. suaramu, candaanmu, dan tutur katamu begitu ramah dan tak pernah menggurui, meski agak sulit untuk diajak bicara serius. kamu adalah sahabat yang begitu nyaman, terlalu baik, tak pernah marah, tak pernah murung, dan hanya satu kelemahanmu. suka menyembunyikan rasa sakitmu seorang diri.
Banjarmasin, 06 Januari 2015
Berpalingnya Hati
Ketika hatimu perlahan berpindah darinya kepada diri yang lainnya. Maka
segera lah sadarkan dirimu, akan kebenaran prasangka hatimu. Karena
sebenarnya hati manusia itu tak pernah berkata bohong, hanya mulut saja
yang bisa mendusta.
Benar kata orang "ikuti kata hatimu, maka kamu akan menemukan kebahagiaanmu sendiri di depan mata."
Sebelum terlalu jauh, lihat dan tiliklah lebih tajam hatimu. Untuk dirinya yang sekarang bersamamu, atau dia yang masih berada sejengkal 1 meter di depanmu? Atau dia yang berada tepat dibelakangmu. Kegundahan besar mungkin akan melanda hatimu yang semula tenang tak bergelombang. Bila saja hatimu secara perlahan beralih pada orang yang berbeda, gejolak itu akan semakin nyata. Dimana antara hati, mulut, dan pikiran menjadi sulit untuk disatukan. Perasan emosi dan juga ego sangat berpengaruh dalam gejolak yang tengah berkembang dalam hatimu.
Tak pelak jika saja kamu tidak bisa mengendalikan gejolak yang ada. Maka sudahlah yakinkan dirimu, bila kamu memang sudah benar-benar berpindah hati.
Perasangka hati tidaklah selalu buruk, tetapi tidak juga selalu baik. Wajar jika pertama gejolak yang ada hanya dirasa sebuah hayalan dan ilusi. Akan tetapi kamu akan melihat dan merasakan, semakin hari semakin nyata perasangka hatimu itu.
Kamu bingung dengan hal ini? Jika iya. Sama saja sebenarnya denganku. Aku tidak lebih bijak darimu kawan. Perkara hati itu hanya diri pribadimulah yang tahu dan meyakini kebenarannya.
Kebingungan yang kamu rasakan akan membawamu pada pilihan dan kedewasaan.
Benar kata orang "ikuti kata hatimu, maka kamu akan menemukan kebahagiaanmu sendiri di depan mata."
Sebelum terlalu jauh, lihat dan tiliklah lebih tajam hatimu. Untuk dirinya yang sekarang bersamamu, atau dia yang masih berada sejengkal 1 meter di depanmu? Atau dia yang berada tepat dibelakangmu. Kegundahan besar mungkin akan melanda hatimu yang semula tenang tak bergelombang. Bila saja hatimu secara perlahan beralih pada orang yang berbeda, gejolak itu akan semakin nyata. Dimana antara hati, mulut, dan pikiran menjadi sulit untuk disatukan. Perasan emosi dan juga ego sangat berpengaruh dalam gejolak yang tengah berkembang dalam hatimu.
Tak pelak jika saja kamu tidak bisa mengendalikan gejolak yang ada. Maka sudahlah yakinkan dirimu, bila kamu memang sudah benar-benar berpindah hati.
Perasangka hati tidaklah selalu buruk, tetapi tidak juga selalu baik. Wajar jika pertama gejolak yang ada hanya dirasa sebuah hayalan dan ilusi. Akan tetapi kamu akan melihat dan merasakan, semakin hari semakin nyata perasangka hatimu itu.
Kamu bingung dengan hal ini? Jika iya. Sama saja sebenarnya denganku. Aku tidak lebih bijak darimu kawan. Perkara hati itu hanya diri pribadimulah yang tahu dan meyakini kebenarannya.
Kebingungan yang kamu rasakan akan membawamu pada pilihan dan kedewasaan.
Orang yang ada disampingmu saat ini tak
dapat menentukan perkara hatimu yang baik atau yang buruk. Bukan pula
pada orang yang tengah berdiri di depan atau di belakangmu. Semua
tergantung dirimu yang mengaturnya. Entah mana yang akan kamu tarik dan
kamu lepas. Jangan saja ada kata tarik ulur, itu bisa saja menyakitkan
bukan hanya satu pihak tetapi kedua belah pihak bisa saja merasakan rasa
sakit yang sama.
Tak usah terlalu banyak pemikiran ke sana kemari, fokuskan saja pada hatimu. Ikuti apa kata nuranimu, karena dalam nurani terdapat seribu kebaikan yang diberikan Tuhan kepada kita.
Tak usah terlalu banyak pemikiran ke sana kemari, fokuskan saja pada hatimu. Ikuti apa kata nuranimu, karena dalam nurani terdapat seribu kebaikan yang diberikan Tuhan kepada kita.
Banjarmasin, 05 Januari 2015
Tak Mengerti
Ketika kamu merasa pada dirinya ada yang berbeda. Maka rasakan lah,
lewat naluri dan instingmu. Jika rasa yang kamu yakini adanya itu benar.
Tidak lain pasti ada sebab dan alasannya. Setiap orang yang mulai
menjaga jarak antar satu atau dengan yang lainnya itu pasti ada alasan.
Entah itu apa, sesuatu yang dirahasiakan atau memang yang sudah terlihat
jelas di depan mata. Karena terkadang hanya orang-orang yang bersangkutan yang tau apa yang sebenarnya terjadi. Iya, hanya kamu dan dia. Jika memang ada yang kamu rasa berbeda.
Segeralah koreksi dan diskusikanlah dengannya. Bila memang saling tuduh
dan menyalahkan. Maka masing-masing harus dapat mengoreksi dan
memposisikan diri.
Banjarmasin, 03 Janurai 2015
Selasa, 13 Januari 2015
Sepatah Kalimat Dari Ibu
"Jangan
terlalu tinggi anganmu sayang. Jika memang itu inginmu buktikan dengan
usaha dan doa. Doa dari ibu selalu untuk kesuksessanmu. Pilih jalan
terbaikmu. Masa depan milikmu ada ditanganmu sendiri. Sebisamu genggam
dunia dalam kedua tanganmu. Jangan biarkan dunia menguasaimu.
Apapun itu selama baik untukmu, ibu dan bapakmu akan selalu mendukung. Tapi bagi ibu, asalkan kamu selalu menjaga pandanganmu terhadap apa kata ibumu ini, ibu sudah cukup bangga dan senang kepadamu."
Huks, makasih bu. Ibu memang ibu yang paling sempurna, kasihmu takkan bisa terganti walau aku pernah berbuat dosa besar terhadapmu. Terima kasih ibu atas semua kata-kata ibu sore ini.
Banjarmasin, 01 Januari 2015
Apapun itu selama baik untukmu, ibu dan bapakmu akan selalu mendukung. Tapi bagi ibu, asalkan kamu selalu menjaga pandanganmu terhadap apa kata ibumu ini, ibu sudah cukup bangga dan senang kepadamu."
Huks, makasih bu. Ibu memang ibu yang paling sempurna, kasihmu takkan bisa terganti walau aku pernah berbuat dosa besar terhadapmu. Terima kasih ibu atas semua kata-kata ibu sore ini.
Banjarmasin, 01 Januari 2015
Baik dan Buruknya
Bukankah sekarang sudah terlihat begitu jelas? Apa yang dikira nampak
baik tak selamanya akan terlihat baik. Begitupun sebaliknya, apa yang
nampak buruk tak selamanya terlihat buruk. Mana yang nampak baik akan
terlihat keburukannya suatu saat. Begitu pun dengan apa yang nampak
buruk, akan terlihat nampak baiknya suatu saat. Hal ini juga berlaku
pada sifat dan watak manusia. Jika memang ada yang mengatakan watak dan
sifat itu berbeda. Itu bisa saja dianggap benar. Sifat pada manusia
dasarnya dapat diubah, tetapi watak adalah hal yang mungkin telah
mendarah daging dalam diri seorang manusia dan tidak dapat dihilangkan,
diganti, diubah dan ditutupi. Karena Tuhan begitu adil, mana yang nampak
baik dapat juga nampak buruk dalam suatu ketika.
Pada suatu masa, dapat nampak hal yang selalu baik tanpa terbayang hal yang nampak buruk. Tapi jangan terkejut bila suatu masa hal yang nampak baik itu mengeluarkan nampak buruk. Bila diibaratkan sama dengan mobil, mewah, indah dan nyaman. Itu nampak baiknya, hanya segelintir yang berpikir nampak buruknya. Lihat saja pada becak? Nampak buruknya kerap kali jadi pandangan tanpa melihat nampak baiknya lebih dahulu.
Oh, hei lihat dan ketahui jika iblis itu dikeluarkan dari surga, maka ada sebuah kisah yang mengisahkan beberapa malaikat turut menangis. Malaikat jibril dan Izrail. Kedua malaikat yang mulia ini menangis atas perintah Allah kepada iblis agar keluar dari surga. Bukankah dalam pandangan semua umat manusia bila iblis itu jahat dan segala hal jelek melekat padanya? Tentunya iya. Tetapi jika mengingat kisah tadi, pastilah iblis mempunyai sedikit nampak baik dari segunung nampak buruknya.
Sebenarnya pandapat baik buruknya manusia itu tergantung dari manusia lain yang menilainya. Dari segi mana si manusia itu menilai manusia lainnya...
Pada suatu masa, dapat nampak hal yang selalu baik tanpa terbayang hal yang nampak buruk. Tapi jangan terkejut bila suatu masa hal yang nampak baik itu mengeluarkan nampak buruk. Bila diibaratkan sama dengan mobil, mewah, indah dan nyaman. Itu nampak baiknya, hanya segelintir yang berpikir nampak buruknya. Lihat saja pada becak? Nampak buruknya kerap kali jadi pandangan tanpa melihat nampak baiknya lebih dahulu.
Oh, hei lihat dan ketahui jika iblis itu dikeluarkan dari surga, maka ada sebuah kisah yang mengisahkan beberapa malaikat turut menangis. Malaikat jibril dan Izrail. Kedua malaikat yang mulia ini menangis atas perintah Allah kepada iblis agar keluar dari surga. Bukankah dalam pandangan semua umat manusia bila iblis itu jahat dan segala hal jelek melekat padanya? Tentunya iya. Tetapi jika mengingat kisah tadi, pastilah iblis mempunyai sedikit nampak baik dari segunung nampak buruknya.
Sebenarnya pandapat baik buruknya manusia itu tergantung dari manusia lain yang menilainya. Dari segi mana si manusia itu menilai manusia lainnya...
Banjarmasin, 22 Desember 2014
Sepucuk Surat Tak Tersampaikan
17 Desember, ini adalah hari spesial dalam hidupmu. Tepat dimana dirimu genap bertambah satu tahun dari tahun sebelumnya. Tanpa keberanian yang begitu besar aku tak mengucapkan sepatah katapun. Hanya bisa memandangmu dari kejauhan, berpaling ketika kamu tanpa sengaja menoleh ke segala arah dekat tempatku berada. Mungkin hanya sepucuk dan sepenggal surat tak tersampaikan ini yang bisa ku tulis untukmu. Sebuah curahan yang mungkin enggan untuk kau dengar.
"Syukurilah apa yang kamu dapat dan kamu miliki saat ini. Ikhlaskan masa
lalu yang memang kelam, Tuhan tak serta merta menghukummu seorang diri,
masih ada dia dan dia yang lainnya mungkin akan mendapatkannya. Tuhan
tahu batasan-batasan dari ciptaan-Nya. Jika saja memang sebuah
pengalaman atau sesuatu yang memang menjadi dasar semua kesedihanmu maka
lupakanlah, hilangkanlah semuanya dari benakmu. Carilah kebahagiaanmu,
carilah senyum, canda dan tawamu dengan caramu sendiri. Tapi janganlah lupa bila saja memang masa lalu ingin dilupakan, setidaknya ingat dan renungkanlah.
Apa yang salah disana?
Dimana letak kesalahanmu?
Apakah yang kamu lakukan itu benar dimata Tuhan dan Manusia?
Baikkah sudah perilakumu?
Bagaimana kebaikan yang orang buat untukmu?
Bagaimana pengorbanan yang orang lakukan untukmu?
Apa yang kamu buat untuk membalas semua kebaikan dan pengorbanan orang kepadamu?
Adakah?
Sudah pernahkah?
Apa yang salah disana?
Dimana letak kesalahanmu?
Apakah yang kamu lakukan itu benar dimata Tuhan dan Manusia?
Baikkah sudah perilakumu?
Bagaimana kebaikan yang orang buat untukmu?
Bagaimana pengorbanan yang orang lakukan untukmu?
Apa yang kamu buat untuk membalas semua kebaikan dan pengorbanan orang kepadamu?
Adakah?
Sudah pernahkah?
Yah, setidaknya dan sedikitnya itu yang
dapat kamu pikirkan. Tidak memaksa jika memang itu kamu rasa tak perlu
dilakukan. Karena tak ada yang tau bagaimana baik dan buruknya masa
lalumu, hanya Tuhan dan pribadimulah yang tau segalanya. Jika memang
ingin membuang, melupakan, menutupi dan menyembunyikan masa lalumu yang
kelam itu, maka lakukanlah. Tak ada yang melarang, apa yang ingin kamu
perbuat, hari ini, kini, esok dan kedepannya. Tapi perlulah kamu ingat
bila ALLAH SWT itu selalu ada melihatmu, mengawasimu, mendengar apa yang
kamu simpan dan suarakan. Mengetahui setiap detail apa yang kamu
lakukan.
Iya, kamu akan selalu dalam lindungan-Nya, dalam kebahagian-Nya, dalam rangkulan dan pelukan-Nya serta dalam kasih sayang dan cinta-Nya sepanjang masa. Nikmati umur panjangmu, kebahagiaan akan selalu menghampirimu, kesehatan jasmani dan rohani dalam keseharianmu, kemudahan dalam segala urusanmu, dan apapun yang kamu mau ada dalam pandangan dan genggaman tanganmu. Amin, amin ya Robbal alamin.
Iya, kamu akan selalu dalam lindungan-Nya, dalam kebahagian-Nya, dalam rangkulan dan pelukan-Nya serta dalam kasih sayang dan cinta-Nya sepanjang masa. Nikmati umur panjangmu, kebahagiaan akan selalu menghampirimu, kesehatan jasmani dan rohani dalam keseharianmu, kemudahan dalam segala urusanmu, dan apapun yang kamu mau ada dalam pandangan dan genggaman tanganmu. Amin, amin ya Robbal alamin.
Banjarmasin, 17 Desember 2014"
Kisaran Prasangka
Jika ingin menilai seseorang itu lihatlah ia dari dunianya bukan dari
duniamu sendiri. Lihatlah dia, bukan bayangannya yang hanya satu atau
dua kali bertemu langsung menyimpulkan. Dunia memang penuh dengan
fatamorgana, begitu juga dengan tiap individu di dalamnya. Kadang ada
yang bersikap selembit dan semanis putri salju, kadang ada juga yang langsung
memperlihatkan betapa tajam dan berkilau taring miliknya. Dengan
artian, seorang manusia kadang mempersembahkan sikap manisnya dalam
satu atau dua kali pertemuan demi sebuah image atau gambaran dari
sesorang itu baik kepadanya. Tapi ada juga seorang manusia yang sekali
atau dua kali bertemu tanpa pandang siapa dan dimana dia berada akan
mempertunjukkan sifat aslinya, tidak peduli apakah image yang dibuatnya
itu buruk atau baik dimata orang.
Terkadang
salah menilai orang itu dianggap lumrah, tapi hal ini jugalah yang
dapat dijadikan sebuah ancaman atau bahaya terbesar dalam diri manusia.
Menilai dari luarnya atau sifat depannya saja tak mendukung itu sifat
atau watak asli milik orang tersebut. Jika para aktor di dalam film
dapat berperan begitu baik dalam mempergakan orang lain, apakah sulit
bagi manusia untuk mempergakan dirinya seolah bukan dirinya? Atau
dirinya berusaha menjadi orang lain agar dipandang baik oleh orang
lainnya?
Hh, manusia mempunyai tabiatnya masing-masing. Susah
ditebak, tapi terkadang mudah digambarkan. Karena menilai sikap
sesorang itu tidak mudah, maka selami dan rasakan dulu dunia orang
tersebut. Barulah dapat memberikan penilaian sepuas hati. Tapi bila
hanya sebatas kenal sepintas dan sekilat cahaya pantaskah saling
memberi komentar atau menilai kepribadian seseorang?
Banjarmasin, 16 Desember 2014
celotehan kecil
munyak ih, yg hidup aku jua, yg kda bisi pacar aku jua, yg rempong
wan tugas kuliah aja ya aku jua. Kenapa pina meurusi bener ih jadi
manusia. aku ja kada suah meurusi hidup org palagi hidup km (-_-). Kada
usah kisah baik mun nyatanya nusuk jua, paray mun kaitu. Mun jahat tu ya
jahat ja menyelajur jgn pina mealang2 hidup cemitu. Mun handak jadi
penipu ya jadi penipu situ beumuran! Urus tu nah diri km sorang bujur
kada dlu, jgn peiyanya jdi org. Tahu ae situ beduit bonor, bungas
bonor pake kuadrat nah, payu bonor, pintar bonor. Ayu ae, mun aku
dibandingakan wan km manada bandingannya. Tapi kda usah jua kalo lah
meurusi urusanku, tegatuk-gatuk gen kada urusan km, tahu gen kda jua aku
wan urusan km. Dibaiki malah jadi menjadi-jadi, bisanya memutar
balikkan fakta. Aku nih napang da, mentang2 mun di sambati aku nih
behinip aja lalu meraja lela. Nyambati aku ini lah aku itu lah, aku kya
ini lah aku kya itu lah,, ck. yg tau tentang aku nih cuman aku wan Tuhan
aja beserta malaikat-malaikatnya. Jadi, jangan nyambat mun km tuh sudah
tahu lawan kenal aku nih kaya apa orangnya. Tahulah sakitnya tuh disini
(-_-)
Backsound : Sakitnya tuh di sini by Cita citata
sepenggal kalimat
Muslimin : bagaimana natalmu ?
Kristian : baik, kau tidak mengucapkan selamat
natal padaku ?
Muslimin : tidak, agama kami menghargai
toleransi antar agama, termasuk agamamu, tapi
masalah ini, agama saya melarangnya..
Kristian : tapi kenapa, bukankah hanya sekedar
kata2 ? Teman muslimku yg lain,
mengucapkannya padaku ?
Muslimin : mungkin mereka belum
mengetahuinya, apa kau bisa mengucapkan dua
kalimat syahadat ?
Kristian : oh tidak, saya tidak bisa
mengucapkannya... Itu akan mengganggu
kepercayaan saya...
Muslimin : kenapa ? Bukankah hanya kata2 ?
Ayo, ucapkanlah ...
Kristian : sekarang, saya mengerti..
"Tak Ada Ucapan Bukan Berarti Tak Toleran"
"Bagimu agamamu, bagiku agamaku" (Q.S Al-
Kaafirun:6)
Kristian : baik, kau tidak mengucapkan selamat
natal padaku ?
Muslimin : tidak, agama kami menghargai
toleransi antar agama, termasuk agamamu, tapi
masalah ini, agama saya melarangnya..
Kristian : tapi kenapa, bukankah hanya sekedar
kata2 ? Teman muslimku yg lain,
mengucapkannya padaku ?
Muslimin : mungkin mereka belum
mengetahuinya, apa kau bisa mengucapkan dua
kalimat syahadat ?
Kristian : oh tidak, saya tidak bisa
mengucapkannya... Itu akan mengganggu
kepercayaan saya...
Muslimin : kenapa ? Bukankah hanya kata2 ?
Ayo, ucapkanlah ...
Kristian : sekarang, saya mengerti..
"Tak Ada Ucapan Bukan Berarti Tak Toleran"
"Bagimu agamamu, bagiku agamaku" (Q.S Al-
Kaafirun:6)
Langganan:
Postingan (Atom)