LAPORAN
PRAKTIKUM VI
MORFOLOGI TUMBUHAN
( ABKC 2203 )
“BUNGA MAJEMUK”
OLEH :
Refiana Okta Soradika
A1C213045
Kelompok
IA
Dosen
Pembimbing :
Dra.Hj. Sri Amintarti M.Si.
Asisten
Dosen :
Rusmalina
Wardah
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI
JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN IPA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
BANJARMASIN
APRIL
2014
PRAKTIKUM VI
Topik : Bunga Majemuk
Tujuan : Mengenal berbagai bentuk dan tipe bunga
majemuk dan bagian
bagiannya.
Hari/ tanggal : Kamis/ 03 April 2014
Tempat :
Laboratorium Biologi PMIPA FKIP UNLAM Banjarmasin
I.
ALAT DAN BAHAN
a.
Alat :
1.
Baki
2.
Alat tulis
3.
Silet/cutter
4.
Lup/kaca pembesar
b.
Bahan :
1.
Bunga Merak (Caesalpinia
pulcherrima Swart.)
2.
Bunga Soka (Ixora
grandiflora L.)
3.
Bunga Putri Malu (Mimosa pudica L)
4.
Bunga Jantan dan Betina Jagung
(Zea mays L.)
5.
Bunga Kelapa (Cocos nucifera L.)
6.
Bunga Melati (Jasminum
sambac L.)
7.
Bunga Lamtoro (Leucaena
glauca L.)
8.
Bunga Matahari (Helianthus annuus)
9.
Bunga Sirih (Piper betle L.)
10. Bunga Eceng gondok (Eichornia
crassipes (Mart.) Solms.)
11. Bunga Alamanda (Allamanda
cathartica L.)
12. Bunga Tasbih (Canna sp.)
13. Bunga Anggrek Kalajengking (Arachis flos-aeris)
14. Bunga Kertas (Bougeinvillaea spectabilis)
15. Bunga Telang (Clitoria ternatea)
16. Bunga Kangkung (Ipomea aquatica L.)
II. CARA KERJA
1.
Menyiapkan alat dan bahan
2.
Mengamati dan menentukan :
a.
Bagian-bagian bunga majemuk:
ibu tangkai bunga (pedunculus),
tangkai bunga (pedicellus), dasar
bunga (receptaculum), perhiasan bunga
(perianthium), daun pembalut (involucrum), daun pelindung (bractea), daun tangkai (bracteola).
b.
Tipe bunga majemuk: tak terbatas
(inflorescentia racemusa botryoides
centripetala), berbatas (inflorescentia
cymosa centrifuga defitina), dan majemuk campuran. (inflorescentia mixta),
c.
Bentuk bunga majemuk: tandan,
bulir, untai, tongkol, payung, cawan, bongkol, periuk, malai, malai rata, payung majemuk, tongkol
majemuk, bulir majemuk, dan sebagainya.
3.
Menggambar hasil pengamatan.
III.
TEORI DASAR
Alat perkembangbiakan pada tumbuhan
dibedakan dalam dua golongan, yaitu yang bersifat vegetatif dan generatif. Alat
perkembangan generatif tersebut bentuk dan susunannya berbeda-beda menurut
jenisnya tumbuhan, tetapi bagi tumbuhan yang berbiji, alat tersebut lazimnya
merupakan bagian tumbuhan yang kita kenal sebagai bunga. Pada bunga inilah terdapat
bagian-bagian yang setelah terjadi peristiwa persarian (penyerbukan) dan
pembuahan akan menghasilkan bagian tumbuhan yang disebut buah, yang didalamnya
terkandung biji dan biji inilah yang nanti akan tumbuh manjadi tumbuhan baru.
Jika kita memperhatikan susunan suatu bunga, maka akan diketahui
bahwa bunga adalah penjelmaan suatu tunas (batang dan daun) yang bentuk, warna
dan susunannya disesuaikan dengan kepentingan tumbuhan, sehingga pada bunga ini
dapat berlangsung penyerbukan dan pembuahan. Dan akhirnya dapat dihasilkan
alat-alat perkembangbiakan.
Bagian-bagian pada suatu bunga lazimnya dibedakan atas:
A.
Bagian-bagian yang bersifat
batang atau cabang yaitu:
1.
Ibu tangkai bunga (pedunculus)
2.
Tangkai bunga (pedicellus)
3.
Dasar bunga (receptakulum)
B.
Bagian-bagian yang bersifat
seperti daun, yaitu:
1.
Daun-daun pelindung (bractea)
2.
Daun tangkai (bracteola)
3.
Seludang bunga (spatha)
4.
Daun-daun pembalut (bractea
involucralis)
5.
Kelopak tambahan (epicalyx)
6.
Daun-daun kelopak (sepal)
7.
Daun-daun mahkota atau daun
tajuk (petal)
8.
Daun-daun tenda bunga (tepal)
9.
Benang-benang sari (stamen)
10.
Daun-daun buah (carpella)
Pada bunga majemuk ibu tangkainya ada
yang dapat mengadakan percabangan ada pula yang tidak. Ibu tangkai bunga yang
tidak bercabang dan tidak berdaun sering disebut sumbu bunga (scapus). Ibu
tangkai yang bercabang memperlihatkan cara percabangan yang bermacam-macam.
Selain itu jumlah cabang dan panjangnya jika dibandingkan dengan ibu tangkai
serta susunan cabang-cabang berpengaruh pula terhadap urutan mekarnya
masing-masing bunga pada suatu bunga majemuk.
Bertalian dengan sifat-sifat sebagai suatu bunga (scapus) bunga
majemuk dibedakan menjadi tiga golongan :
1)
Bunga majemuk tak berbatas,
Bunga majemuk tak berbatas yaitu bunga majemuk yang ibu tangkainya
dapat tumbuh terus dengan cabang-cabang yang dapat bercabang lagi atau tidak
dan mempunyai susunan acropetal (semakin muda semakin dekat dengan ujung
ibu tangkai) dan bunga-bunganya mekar berturut-turut dari bawah ke atas.
2)
Bunga majemuk berbatas,
Bunga majemuk berbatas yaitu bunga majemuk
yang ujung ibu tangkainya selalu ditutup dengan suatu bunga jadi ibu tangkai
mempunyai pertumbuhan yang terbatas.
3)
Bunga majemuk campuran,
Bunga majemuk campuran yaitu bunga majemuk yang memperlihatkan baik
sifat-sifat bunga majemuk berbatas maupun sifat bunga majemuk tak berbatas.
IV.
HASIL PENGAMATAN
A. Tabel
Pengamatan
No.
|
Nama bunga
|
Tipe bunga majemuk
|
Bentuk
|
1
|
Merak
|
Tak berbatas
|
Tandan
|
2
|
Soka
|
Tak berbatas
|
Malai rata
|
3
|
Putri Malu
|
Tak berbatas
|
Bongkol
|
4
|
Jagung
|
Jantan: tak berbatas
|
Jantan: bulir majemuk
|
Betina: tak
berbatas
|
Betina: tongkol
|
||
5
|
Kelapa
|
Tak berbatas
|
Tongkol majemuk
|
6
|
Matahari
|
Tak berbatas
|
Cawan
|
7
|
Lamtoro
|
Tak berbatas
|
Bongkol
|
8
|
Melati
|
Berbatas
|
Anak payung
menggarpu
|
9
|
Sirih
|
Tak berbatas
|
Untai atau bunga lada
|
10
|
Eceng gondok
|
Tak berbatas
|
Tandan
|
11
|
Anggrek Kalajengking
|
Tak berbatas
|
Malai
|
12
|
Alamanda
|
Berbatas
|
Anak payung
menggarpu
|
13
|
Telang
|
Tak berbatas
|
Tandan
|
14
|
Bogenvil
|
Tak berbatas
|
Payung majemuk
|
15
|
Tasbih
|
Berbatas
|
Tangga berseling
|
16
|
Kangkung
|
Berbatas
|
Anak payung
menggarpu
|
1)
Bunga Merak (Caesalpinia pulcherrima Swart.)
Klasifikasi
Divisio :
Magnoliophyta
Classis :
Magnoliopsida
Subclassis : Rosidae
Ordo :
Fabacales
Familia : Caesalpinia
Genus : Caesalpinia
Species : Caesalpinia
pulcherrima Swart.
(Cronquist, 1981)
Berdasarkan letaknya pada tumbuhan,
bunga Merak berada pada ujung batang (flos terminalis). Bunga ini
mempunyai tipe bunga majemuk tak berbatas yang ibu tangkainya dapat tumbuh
terus dengan cabang-cabang yang dapat bercabang lagi atau tidak dan mempunyai
susunan acropetal. Ibu tangkai pada bunga ini bercabang dan
masing-masing tangkainya mendukung satu bunga pada ujungnya sehingga bunga ini
termasuk dalam golongan tandan yang bunganya bertangkai nyata.
Bunganya mekar dari bawah ke atas
secara berurutan. Mempunyai bagian-bagian berupa ibu tangkai daun (pedunculus), tangkai daun (pedicellus), kelopak (calyx), mahkota (corolla) dan alat kelamin yang tampak berupa putik (pistillum) dan benang sari (stamen).
Menurut
Gembong Tjitrosoepomo dalam bukunya Morfologi tumbuhan (2009:129)
mengatakan bahwa salah satu contoh bunga majemuk tak berbatas adalah pada
kembang merak Caesalpinia pulcherrima Swart.
2) Bunga Soka (Ixora grandiflora L.)
Klasifikasi
Divisio : Magnoliophyta
Classis :
Magnoliopsida
Subclassis :
Rosidae
Ordo :
Rubiales
Familia :
Rubiaceae
Genus : Ixora
Species : Ixora grandiflora L.
(Cronquist, 1981)
Bunga ini merupakan bunga majemuk
yang bertipe tak berbatas dengan bentuk bunga berupa malai rata yaitu bunga
yang mempunyai ibu tangkai yang mengadakan percabangan demikian pula
seterusnya, tetapi cabang-cabang tadi mempunyai sifat sedemikian rupa sehingga
seakan-akan semua bunga pada bunga majemuk ini terdapat pada suatu bidang datar
atau agak melengkung. Mempunyai tangkai daun (pedicellus), duduk daun atau bertangkai pendek dan pada ujung
tangkai dengan dua daun pelindung,
mahkota (corolla), putik (pistillum), dan benang sari (stamen).
Tanaman ini memiliki bunga berwarna
cerah. Mulai dari merah menyala (scarlet), kuning, jingga, merah muda,
bahkan putih. Bunganya mekar bergerombol. Setiap kuntumnya berukuran kecil
dengan empat kelopak. Ketika mekar, bunga-bunga ini memberi semburat warna
cerah, di antara hijau daunnya. Kembang Soka bisa tumbuh hingga ketinggian
80cm.
Menurut Gembong Tjitrosoepomo dalam bukunya Morfologi
tumbuhan (2009:136) mengatakan bahwa salah satu contoh bunga majemuk tak
berbatas yang bentuknya malai rata adalah bunga soka (Ixoka grandiflora).
3) Bunga Putri Malu (Mimosa pudica L.)
Klasifikasi
Divisio :
Magnoliophyta
Classis :
Magnoliopsida
Subclassis : Rosidae
Ordo :
Fabacales
Familia : Mimosaceae
Genus :
Mimosa
Species : Mimosa pudica L.
(Cronquist,
1981)
Bunga Putri Malu merupakan bunga majemuk tak berbatas yang berbentuk
bongkol (capitulum). Kelopaknya
sangat kecil, bergerigi empat seperti selaput pipih. Tabung mahkota sangat
kecil, bertaju empat, lepas, berwarna ungu. Polongan pipih, bentuk garis, di
atas biji-biji menyempit tidak dalam.
Pada
sambangan dengan banyak rambut sekat panjang, dan pucat, pada waktu masak lepas
ke dalam pecahan biji satu yang melepaskan diri dari sambangan tidak rontok. Menurut Gembong Tjitrosoepomo dalam bukunya Morfologi
tumbuhan (2009:135) mengatakan bahwa salah satu contoh bunga majemuk tak
berbatas yang mempunyai bentuk bunga bongkol adalah bunga sikejut atau Mimosa
pudica.
4) Bunga Jagung (Zea mays L.)
Klasifikasi
Diisio : Magnoliophyta
Classis :
Liliopsida
Subclassis :
Commelinidae
Ordo :
Cyperales
Familia : Poaceae/Graminae
Genus :
Zea
Species : Zea
mays L.
(Cronquist, 1981)
Bunga Jagung mempunyai tipe bunga
majemuk tak berbatas dengan bentuk bunganya berupa tongkol pada bunga betina
yaitu mempunyai ibu tangkai yang besar, tebal dan seringkali berdagang,
mempunyai putik (pistillum) berupa
rambut/benang yang sangat banyak dengan kepala putik (stigma) yang panjang. Sementara pada bunga jantan berupa bulir
majemuk yaitu bunga yang ibu tangkainya bercabang-cabang dan masing-masing
cabang mendukung bunga-bunga dengan susunan seperti bulir. Tiap bunga yang
terdapat dalam ketiak daun pelindung dan kelopak telah berubah. Mahkota terdiri
atas dua daun mahkota (jarang tiga) yang telah berubah menjadi badan seperti
sisik kecil dan dapat membengkak. Benang sari berjumlah 1-6 dan biasanya ada
tiga tangkai sari yang halus dengan kepala sari yang beruang dua.
Jagung memiliki bunga jantan dan
bunga betina yang terpisah (diklin) dalam satu tanaman (monoecious). Tiap
kuntum bunga memiliki struktur khas bunga dari suku Poaceae, yang disebut floret. Pada jagung, dua floret
dibatasi oleh sepasang glumae (tunggal: gluma). Bunga jantan tumbuh di bagian
puncak tanaman, berupa karangan bunga (inflorescence). Serbuk sari berwarna
kuning dan beraroma khas. Bunga betina tersusun dalam tongkol.
Tongkol tumbuh dari buku, di antara
batang dan pelepah daun. Pada umumnya, satu tanaman hanya dapat menghasilkan
satu tongkol produktif meskipun memiliki sejumlah bunga betina. Beberapa
varietas unggul dapat menghasilkan lebih dari satu tongkol produktif, dan
disebut sebagai varietas prolifik. Bunga jantan jagung cenderung siap untuk
penyerbukan 2-5 hari lebih dini daripada bunga betinanya (protandri).
5) Bunga Kelapa (Cocos nucifera L.)
Klasifikasi
Divisio : Magnoliophyta
Classis : Liliopsida
Subclassis : Arecidae
Ordo : Arecales
Familia : Arecaceae/Palmae
Genus : Cocos
Species : Cocos nucifera L.
(Cronquist, 1981)
Bunga Kelapa
merupakan bunga majemuk yang bertipe tak berbatas dengan bentuk berupa tongkol
majemuk yaitu bunga yang ibu tangkainya bercabang-cabang dan masing-masing
cabang merupakan bagian dengan susunan seperti tongkol pula dan bunga tongkol
majemuk ini diselubungi oleh seludang (spatha)
yang besar, tebal dan kuat. Tongkol bunga dengan dua seludang bercabang satu
kali yaitu cabang karangan dengan bunga jantan yang banyak dan tersusun
berpasangan.
Pada
pangkalnya terdapat satu buah bunga betina yang besar dan di kanan kirinya
biasanya terdapat 2 buah bunga jantan. Bunga jantan pada bunga ini mempunyai
daun kelopak yang kecil dan daun mahkota yang berbentuk lanset sedangkan bunga
betina berbentuk bulat peluru dengan perhiasan bunga yang berdagang dan
menempel pada buah. Bunga
tersusun majemuk pada rangkaian yang dilindungi oleh bractea; terdapat bunga
jantan dan betina, berumah satu, bunga betina terletak di pangkal karangan,
sedangkan bunga jantan di bagian yang jauh dari pangkal.
Menurut Gembong Tjitrosoepomo dalam bukunya Morfologi
tumbuhan (2009:136) mengatakan bahwa salah satu contoh bunga majemuk tak
berbatas yang mempunyai bentuk bunga tongkol majemuk adalah bunga kelapa atau Cocos
nucifera.
6)
Bunga Matahari (Helianthus annuus L.)
Klasifikasi
Divisio :
Magnoliophyta
Classis :
Magnoliopsida
Subclassis : Asteridae
Ordo :
Asterales
Familia : Asteraceae
Genus :
Helianthus
Species : Helianthus annuus L.
(Cronquist, 1981)
Bunga ini merupakan bunga majemuk
yang mempunyai tipe tak berbatas dengan bentuk yang berupa cawan yaitu suatu
bunga majemuk yang ujung ibu tangkainya melebar dan merata, sehingga mencapai
bentuk seperti cawan dan pada bagian-bagain inilah tersusun bunga yang lengkap.
Pada pagkal bunga mejemuk yang demikian
terdapat daun-daun pembalut (bractea
involucralis). Pada bunga cawan terdapat dua macam bunga yaitu bunga pita (flos ligulatus) dengan mahkotanya
berbentuk seperti pita yang merupakan bunga mandul yang terdapat sepanjang tepi
cawan oleh sebab itu dinamakan pula bunga pinggir. Serta bunga tabung yaitu
bunga-bunga yang terdapat di atas cawannya sendiri (flos disci), seringkali kecil dan berbentuk tabung. Bunga inilah
yang mempunyai kedua alat kelamin (benang sari dan putik) dan dapat
menghasilkan buah.
Bunga tersusun majemuk. Terdapat dua
tipe bunga: bunga tepi atau bunga lidah yang membawa satu kelopak besar
berwarna kuning cerah dan steril, dan bunga tabung yang fertil dan
menghasilkan biji.
Bunga tabung ini jumlahnya bisa mencapai 2000 kuntum dalam satu tandan bunga.
Penyerbukan terbuka (silang) dan dibantu oleh serangga. Pada hari yang
cerah, tandan bunga majemuk mengikuti pergerakan harian matahari (asal nama
tumbuhan ini), yang gejalanya disebut heliotropisme.
Tumbuhan mendapat keuntungan 10% lebih fotosintesis karena
pergerakan ini.
Menurut Gembong Tjitrosoepomo dalam bukunya Morfologi
tumbuhan (2009:133) mengatakan bahwa salah satu contoh bunga majemuk tak
berbatas yang mempunyai bentuk bunga cawan adalah bunga matahari.
7) Bunga Lamtoro (Leucaena glauca L.)
Klasifikasi
Divisio :
Magnoliophyta
Classis :
Magnoliopsida
Subclassis : Rosidae
Ordo :
Rosales
Familia : Mimosaceae
Genus :
Leucaena
Species : Leucaena glauca L.
(Cronquist, 1981)
Bunga Lamtoro termasuk dalam bunga
majemuk yang bertipe tak terbatas karena ibu tangkainya tidak bercabang-cabang
sehingga bunga yang bertangkai itu langsung terdapat pada ibu tangkainya.
Bentuk bunganya bongkol (capitulum)
yaitu suatu bunga majemuk yang menyerupai bunga cawan tetapi tanpa daun-daun
pambalut dan ujung ibu tangkainya biasanya membengkak sehingga bunga majemuk
seluruhnya berbentuk seperti bola. Bunga-bunga yang duduk di bagian yang
membengkak tadi seringkali mempunyai sisik pada pangkalnya. Jadi sisik itu
terletak pada bongkolnya (ujung ibu tangkai yang membengkak tadi).
Bunga majemuk berupa bongkol bertangkai panjang
yang berkumpul dalam malai berisi 2-6 bongkol;
tiap-tiap bongkol tersusun dari 100-180 kuntum bunga, membentuk bola berwarna
putih atau kekuningan berdiameter 12-21 mm, di atas tangkai sepanjang 2-5 cm.
Bunga kecil-kecil, berbilangan 5; tabung kelopak bentuk lonceng bergigi pendek, lk
3 mm; mahkota bentuk solet, lk. 5 mm, lepas-lepas. Benangsari 10 helai, lk 1 cm,
lepas-lepas.
Menurut
Gembong Tjitrosoepomo dalam bukunya Morfologi tumbuhan (2009:135)
mengatakan bahwa salah satu contoh bunga majemuk tak berbatas yang mempunyai
bentuk bunga bongkol adalah bunga lamtoro.
8) Bunga Melati (Jasminum sambac L.)
Klasifikasi
Divisio :
Magnoliophyta
Classis :
Magnoliopsida
Subclassis : Asteridae
Ordo :
Asterales
Familia : Asteraceae
Genus :
Jasminum
Species : Jasminum sambac L
(Cronquist, 1981)
Bunga ini termasuk bunga majemuk berbatas
dan bentuknya seperti anak payung menggarpu (dichasium). Pada ujung ibu tangkai terdapat satu bunga. Di
bawahnya terdapat dua cabang yang sama
panjangnya, masing-masing mendukung satu bunga pada ujungnya. Bunga yang mekar
dahulu ialah bunga yang terdapat pada ujung ibu tangkainya.
Bunga Melati merupakan bunga majemuk yang mempunyai
tipe berbatas dengan bentuk berupa anak payung menggarpu yaitu bunga yang
mempunyai ibu tangkai yang pada ujungnya terdapat satu bunga (mekarnya lebih
dahulu daripada bunga lainnya) dan dibawahnya terdapat dua cabang yang sama
panjangnya, masing-masing mendukung satu bunga pada ujungnya. Mempunyai 2
benang sari (stamen) yang melekat
pada mahkota (corolla) dengan tangkai
sari (filamentum) yang pendek dan
kepala sari (anthera) besar dengan
dua ruang sari. Terdapat 1 tangkai putik yang sangat pendek. Mahkota (corolla) berbentuk terompet dengan tajuk
berwarna putih bening, memanjang dan berbentuk lanset.
Melati berbunga
lengkap, bunga bertangkai putik tidak sama, berbau harum dan berwarna putih,
dalam anak payung terdapat bunga, di ujung atau diketiak lebat. Taju berbentuk
garis sempit, mahkotanya berbentuk terompet dengan bentuk memanjang dan lanset
dengan ujung runcing. Tangkai putik dalam bunga yang bertangkai pendek. Umumnya
bunga bewarna putih.
Menurut Gembong Tjitrosoepomo dalam bukunya Morfologi
tumbuhan (2009:136) mengatakan bahwa salah satu contoh bunga majemuk
berbatas yang mempunyai bentuk bunga anak payung menggarpu adalah bunga melati.
9)
Bunga Sirih (Piper betle L.)
Klasifikasi
Divisio :
Magnoliophyta
Classis :
Magnoliopsida
Subclassis : Magnoliidae
Ordo :
Piperales
Familia : Piperaceae
Genus :
Piper
Species : Piper betle L.
(Cronquist, 1981)
Bunga Sirih termasuk dalam tipe bunga
majemuk tak berbatas dengan bentuk seperti untai atau bunga lada yaitu
bentuknya seperti bulir tetapi ibu tangkai hanya mendukung bunga-bunga yang
berkelamin tunggal dan runtuh seluruhnya (bunga majemuk yang mendukung bunga
jantan, yang betina menjadi buah).
Bunga berkelamin satu, berumah 1 atau
2, bulir berdiri sendiri di ujung berhadapan dengan daun. Daun pelindung bentuk
lingkaran, bulat telur terbalik atau bulat memanjang. Bulir jantan terdiri atas
2 benang sari dan sangat pendek. Sedangkan bulir betina kepala putiknya 3-5. Bunganya majemuk berbentuk bulir dan terdapat
daun pelindung ± 1 mm berbentuk bulat panjang. Pada bulir jantan panjangnya
sekitar 1,5 - 3 cm dan terdapat dua benang sari yang pendek sedang pada bulir
betina panjangnya sekitar 1,5 - 6 cm dimana terdapat kepala putik tiga sampai
lima buah berwarna putih dan hijau kekuningan.
Menurut Gembong Tjitrosoepomo dalam bukunya Morfologi
tumbuhan (2009:129) mengatakan bahwa salah satu contoh bunga majemuk tak
berbatas yang bentuk bunganya untai adalah pada sirih (Piper betle).
10) Bunga Eceng Gondok (Eichornia crassipes
(Mart.) Solms.)
Klasifikasi
Divisio :
Magnoliophyta
Classis :
Liliopsida
Subclassis : Liliidae
Ordo :
Liliales
Familia : Pontederiaceae
Genus :
Eichornia
Species : Eichornia crassipes
(Mart.) Solms.
(Cronquist, 1981)
Bunga Eceng Gondok termasuk dalam tipe
bunga majemuk tak berbatas dengan bentuk bunga tandan (racemus). Benang sari (stamen)
umumnya 6 dalam 2 lingkaran, jarang 3 (dengan tanpa staminodia), tangkai sari (filamentum) lepas, melekat pada tabung
tepal, putik (ginaesium) pada umunya
3 karpel membentuk 1 ovarium superus. Mempunyai mahkota bunga berwarna ungu.
Bunganya termasuk bunga majemuk,
berbentuk bulir, kelopaknya berbentuk tabung. Bunga Eceng Gondok awalnya merupakan hiasan namun pada akhirnya
menjadi gulma air yang sangat mengganggu, daunnya dapat dimanfaatkan untuk makanan
ternak, pupuk, dan bahan industri kertas.
Menurut images.robby2004.multiply.multiplycontent.com
(2005), bunga eceng gondok bertipe bunga majemuk tak berbatas.
11) Bunga Anggrek Kalajengking
(Arachnis flos-aeris).
Klasifikasi
Kingdom : Plantae
Divisio :
Magnoliophyta
Classis : Liliopsida
Sub Classis : Lilidae
Ordo : Orchidales
Familia :
Orchidaceae
Genus : Arachnis
Species : Arachnis
flos-aeris
(Cronquist, 1981)
Bunga Anggrek kalajengking merupakan bunga majemuk yang tak terabatas
yang bertipe malai (panicula) yakni ibu tangkainya mengadakan percabangan
secara monopodial, demikian pula cabang-cabangnya, sehingga suatu malai dapat
disamakan dengan suatu tandan majemuk (Tjitrosoepomo, 2003; 135). Bunga ini
merupakan bunga yang tidak sempurna karena tidak memiliki mahkota maupun
kelopak bunga yang dimiliki hanyalah tenda bunga, alat kelamin betina yang
berupa stigma dapat terlihat apabila penutup lobusnya dibuka, dan untuk
anterediumnya tidak dapat terlihat karena berada di dalam dan dengan cara
dibelah saja baru bisa terlihat.
Merupakan bunga
majemuk terbatas dengan tipe bunga tangga atau bunga bercabang seling (cincinnus). Berkelamin dua. Pada bunga
terdapat daun pelindung. Bunga ini tersusun dalam rankaian bulir., tandan dan
mala; Hiasan bunga elpigin, tersusun atas daun tenda bunga yang terdapat dalam
dua lingkaran. Lingkaran luar berupa kelopak dan lingkaran dalam berupa mahkota
bunga. Benang sari berjumlah dua atau satu dan terdiri dari benang-benang sari
yang literal pada lingkaran dan median
pada lingkaran luar. Sedangkan benang sari lainnya bersifat mandul.
Tangkai putik dan tangkia sari berlekatan membentuk suatu tiang (columna)
sedangkan untuk kepala putik ada yang subur dan ada yang mandul dan ada yang
mengalami metamorfosis.
Menurut
http://www.scribd.com/doc/28144057/Plant-Morphology-Formulas-and-Diagrams-of-Flowers
(2012), bunga anggrek termasuk bunga majemuk.
12) Bunga Alamanda (Allamanda cathartica L.)
Klasifikasi
Kingdom : Plantae
Divisio :
Magnoliophyta
Classis :
Magnoliopsida
Sub Classis :
Asteridae
Ordo :
Gentianales
Familia : Apocynaceae
Genus :
Allamanda
Species : Allamanda cathartica L.
(Cronquist, 1981)
Menurut pengamatan, bunga ini
merupakan bunga majemuk tak berbatas dengan bentuk bunga tandan (racemus), sama dengan enceng gondok di
atas. Bunga alamanda merupakan bunga yang sempurna dan bunganya memiliki
mahkota seperti terompet namun pada bagian atas mahkotanya terdapat
torehan-torehan, putiknya tertutupi oleh mahkota bunga dan untuk benang sarinya
juga tertutupi oleh mahkota juga dan benang sarinya tersebut langsung menempel
pada bagian dalam mahkota bunga. Bunga dalam tandan lepas di ujung.
Kelopak terbagi dalam, tinggi lk 1
cm, taju tidak sama, bentuk lanset. Mahkota lk 7 cm panjangnnya, kuning; tabung
sempit, pada pangkal agak melebar, pada separonya mendadak melebar bentuk
lonceng; leher penuh dengan sisik yang terbelah dalam umbai; taju mahkota luas
bulat telur, menutup ke kiri. Benang sari tertancap dalam leher, tangkai benang
sari sangat pendek. Bunga alamanda berwarna kuning dan berbentuk seperti
terompet dengan ukuran diameter 5-7.5 cm. Tanaman ini memiliki bunga
yang harum.
Menurut http://www.plantamor.com
(2008), bunga allamanda termasuk bunga majemuk berbatas.
13) Bunga Telang (Clitoria ternatea L.)
Klasifikasi
Kingdom : Plantae
Divisio : Magnoliophyta
Classis : Magnoliopsida
Sub classis : Rosidae
Ordo : Fabales
Familia : Fabaceae
Genus : Clitoria
Species : Clitoria
ternatea L.
(Cronquist, 1981)
Bunga telang tipe bunga majemuk tak berbatas dengan tipe tandan (racemus). Bunga telang yang diamati
terdapat bagian-bagian seperti tangkai bunga, kelopak bunga dan mahkota bunga,
namun untuk putik dan benang sarinya tidak begitu kelihatan. Untuk melihat
putik dan benang sarinya perlu diperhatikan bahwa pada mahkota bunganya ada
beberapa mahkota bunga yang terletak di tengah mengalami modifikasi sehingga
menjadi sebuah mahkota pelindung, dan apabila mahkota tersebut kita buka maka
di dalamnya terdapat semacam tangkai atau yang disebut stilus, stilus ini
terdapat membengkok di dalam mahkota pelindung dan apabila diluruskan maka akan
terlihat benang-benang sari yang menempel pada stilus tersebut dan di puncak
stilus terdapat satu buah kepala putik.
Sedangkan
menurut literatur, Bunga dengan bendera mengarah ke bawah, jarang berumah dua,
tangkai karangan bunga sampai 1,5 cm; anak tangkai bunga lk 0,5 cm. Daun
pelindung pada pangkal kelopak oval lebar sampai bentuk lingkaran, bergaris,
panjang 0,5-1 cm. Kelopak tinggi 1,5-2,5 cm, boleh dikatakan gundul; taju 5
runcing. Bidang bendera yang oval atau bulat telur terbalik, biru tua, biru
muda, violet, atau putih, di tengah dengan noda yang kuning pucat dilingkungi
tepi yang putih, panjang 4-5 cm; di luar dengan rambut kait yang banyak; lunas
bergandengan dengan sayap dan lebih pendek.
Pada bunga ini
benang sarinya berjumlah 10 buah, tersusun atas dua berkas, berkas pertama
tersusun dari 7 benang sari sedangkan berkas kedua tersusun atas 3 benang sari.
Putik pada bunga ini berbentuk lembaran pipih seperti daun. Kelopak bunga
berjumlah 5 buah yang berdekatan dengan dua lingkaran sedangkan tajuk bunga /
mahkota bunga berjumlah 3 buah dan berlekatan dengan satu lingkaran. Simetris
bunga ini termasuk simetris bunga setangkup tunggal dengan bentuk setangkup
tegak. Hal ini sesuai dengan bidang simetri bunga yang berimpit dengan bidang
mediannya.
Menurut www.proseanet.org (2012), bunga telang memiliki bunga bertipe majemuk
tak berbatas.
14) Bunga bugenvil
(Bougeinvillea spectabilis)
Klasifikasi
Kingdom : Plantae
Divisio : Magnoliophyta
Classis : Magnoliopsida
Sub classis : Caryophyllidae
Ordo : Caryophyllales
Familia :
Nyctaginaceae
Genus : Bougainvillea
Spesies : Bougeinvillea
spectabilis
(Cronquist, 1981)
Bunga ini merupakan
bunga majemuk tak berbatas dengan bentuk bunga payung majemuk (umbella composita), yakni suatu payung
yang bersusun, dapat pula dikatakan sebagai bunga payung, yang bagian-bagiannya
suatu payung kecil (umbellula). Pada
pangkal percabangan pertama terdapat daun-daun pembalut (involucrum), demikian pula pada pangkal percabangan yang
berikutnya, hanya daun-daunnya lebih kecil (involucellum).
Menurut (Steenis,
2003: 179-180), bunga tersusun dalam anak payung bertangkai, di ketiak,
berjumlah 1-7 anak payung, masing-masing anak payung terdiri dari 3 bunga; anak
payung terkumpul menjadi malai ujung yang berdaun. Daun pelindung duduk, bulat
telur, bertulang daun, tidak rontok, merah batu, ungu, atau karmin, 3-6 kali
1,5-4 cm. Tenda bunga bentuk tabung, berambut; tabung berusuk 5, bersegi 5,
1,5-2,5 cm panjangnya, hijau, bagian bawah agak melembung dan bagian ini tetap
menyelubungi buah, bagian atas rontok; tepi melebar, terbentang, kuning, dengan
10 taju, di mana 5 melekuk ke dalam. Benang sari kebanyakan 8, tidak sama, lk
sama panjangnya dengan tabung. Tangkai putik lebih pendek, kepala putik miring,
kerapkali tidak dengan taju-bertaju tidak beraturan.
Menurut
http://sahabatbiologi.blogspot.com
(2010) dalam sebuah tulisannya di katakana, “Berdasarkan hasil
pengamatan, bunga bougenville termasuk bunga majemuk tak terbatas dan tumbuh
pada ketiak daun. Bagian-bagian dari bunga bougenville yaitu tenda bunga,
bunga, tangkai, kepala putik, tangkai putik, benang sari, dan tangkai sari.
Dengan bagian-bagian seperti itu, bunga bougenville tergolong bunga tidak
lengkap. Bunga bougenville dapat dibilang bunga yang unik, karena bunganya
tumbuh pada tenda bunga (perigonium). Jadi untuk melihat organ-organ
bunga, bunga tersebut harus di lepaskan dari tendanya kemudian dibedah,
sehingga akan terlihat semua organ-organnya.”
15) Bunga Tasbih (Canna indica)
Klasifikasi
Kingdom : Plantae
Divisio : Magnoliophyta
Classis : Liliopsida
Sub Classis : Zingiberidae
Ordo : Zingiberales
Familia : Cannaceae
Genus : Canna
Species : Canna
indica
(Cronquist, 1981)
Menurut pengamatan, bunga ini merupakan bunga majemuk tak berbatas dengan
bentuk bunga tandan (racemus), sama
dengan enceng gondok di atas. Bunga tasbih merupakan bunga yang sempurna dan
pada bunga tasbih ini memiliki keunikan tersendiri karena pada bunga ini orang
akan salah mengira yang mana benang sarinya. Pada bunga tasbih benang sarinya
adalh yang menyerupai mahkota bunga mahkota bunganya terletak di bawah benang
sarinya tersebut, sedangkan putiknya terletak di tengah-tengah benang sarinya.
Bunga besar dengan warna-warna cerah (merah, kuning) tersusun dalam
rangkaian berbentuk tandan. Buah berupa buah kendaga, biji banyak, bulat.
Hampir selalu ditanam sebagai tanaman hias, tapi tumbuh liar di hutan dan
daerah pegunungan sampai ketinggian 1.000 dari permukaan laut. Jenis lain,
Canna edulis Ke Gawl. (Ganyong) mempunyai kelopak bunga lebih kecil, daun hijau
tengguli dengan ping lebih tengguli.
Menurut
kepribadianquranioche.blogspot.com
(2011), bunga tasbih mempunyai tipe bunga majemuk berbatas.
16) Bunga Kangkung (Ipomoea aquatica L.)
Klasifikasi
Kingdom : Plantae
Divisio :
Magnoliophyta
Classis :
Magnoliopsida
Subclassis : Asteridae
Ordo : Solanales
Familia :
Convolvulaceae
Genus : Ipomea
Spesies : Ipomea
aquatica L.
(Cronquist, 1981)
Bunga kangkung
termasuk bunga majemuk tak terbatas dengan bentuk bunga payung (umbella), yakni suatu bunga majemuk tak terbatas, yang
ibu tangkainya mengeluarkan cabang yang sama panjangnya. dapat dibandingkan
dengan literatur yang menyebutkan; Karangan bunga di ketiak, bentuk payung,
berbunga sedikit. Daun pelindung kecil. Bunga kangkung juga merupakan bunga
yang sempurna.
Pada bunga kangkung
mahkota bunganya tidak terdapat torehan-torehan sehingga mahkotanya berbentuk
seperti terompet serta mahkotanya saling bertautan dan tidak dapat mekar
seluruhnya sehingga sangat sulit untuk melihat putik serta benang sari yang
terdapat di dalamnya, tangkai putik dan benang sarinya sangat pendek sehingga
untuk melihatnya mahkota bunganya harus dirobek terlebih dahulu. Tangkai putik
lebih panjang dibandingkan dengan tangkai benang sari. Benang sari tertancap
dalam dan tidak sama lainnya. Kepala sari pada bung aini berbentuk panah dengan
jumlah benang sari 5 buah. Tangkai putik berbentuk seperti benang. Kepala
putiknya terletak di tengah dan berbentuk bola rangkap. Tonjolan dasar bunga
kangkung berbentuk cincin.
Menurut plant-to-plant.blogspot.com (2012), bunga kangkung
atau Ipomea auatica termasuk bunga majemuk berbatas.
VI. KESIMPULAN
1.
Bunga majemuk bersifat:
a.
Bagian-bagian yang bersifat
seperti batang atau cabang: ibu tangkai bunga (pedunculus), tangkai bunga (pedicellus),
dasar bunga (receptaculum),
b. Bagian-bagian yang bersifat
seperti daun: daun pembalut (involucrum),
daun pelindung (bractea), daun
tangkai (bracteola), seludang bunga (spatha), daun pembalut, kelopak
tambahan, kelopak (calyx), mahkota (corolla) dan daun tajuk, tenda bunga (perigonium), benang sari (stamen) dan daun buah (karpelum), serta putik (pistillum).
2.
Tipe-tipe bunga majemuk ada 3
yaitu:
a. Bunga majemuk tak berbatas (inflorescentia racemusa botryoides
centripetala):
b. Bunga majemuk berbatas (inflorescentia cymosa centrifuga defitina),,
contoh Bunga Melati
c. Bunga majemuk campuran (inflorescentia mixta).
3. Pada hasil pengamatan, sebagian
besar bunga memiliki tipe bunga majemuk tak berbatas dengan tipe: malai, untai,
tongkol, bunga cawan, bunga payung, bunga bongkol, malai, malai rata, bunga
payung majemuk, bunga tongkol majemuk, bulir majemuk. Sedangkan yang dengan
tipe bunga majemuk berbatas hanya dengan bentuk anak payung menggarpu.
VII.
DAFTAR PUSTAKA
Amintarti,Sri. 2014. Penuntun Praktikum
Morfologi Tumbuhan. Banjarmasin: PMIPA FKIP UNLAM.
Anonim . 2014. Tersedia.
images.robby2004.multiply.multiplycontent.com (online). Diakses 1 April
2014
Anonim. 2014. Tersedia.
http://sahabatbiologi.blogspot.com (online).
Diakses 1 April 2014
Anonim. 2014. Plant morphologi formulas and diagrams of
flowers. http://www.scribd.com (online). Diakses 1 April 2014.
Anonim. 2014. Tersedia.
kepribadianquranioche.blogspot.com (online). Diakses 1 April 2014.
Anonim. 2014. Florakita.
www.proseanet.org (online). Diakses 1 April 2014
Anonim. 2014. Tersedia.
plant-to-plant.blogspot.com (online).
Diakses 1 April 2014
Anonim a. 2014. Merak.
http://faridbj.blogspot.com (online).
Diakses 1 April 2014.
Anonim b. 2014. Soka.
http://www.vintage-maps.com (online).
Diakses 1 April 2014.
Anonim c. 2014. Putri malu.
http://nl.wikipedia.org (online). Diakses
1 April 2014.
Anonim d1. 2014. Bunga jantan jagung.
http://www.sciencephoto.com (online).
Diakses 1 April 2014.
Anonim d2. 2014. Bunga betina jagung.
http://eemoo-esprit.blogspot.com (online).
Diakses 1 April 2014.
Anonim e. 2014. Kelapa.
http://www.backyardnature.net (online).
Diakses 1 April 2014.
Anonim f. 2014. Matahari.
http://id.wikipedia.org (online). Diakses
1 April 2014.
Anonim g. 2014. Lamtoro.
http://travel.mongabay.com (online). Diakses
1 April 2014.
Anonim h. 2014. Melati.
http://www.rizky-multimedia.co.cc/ (online).
Diakses 1 April 2014.
Anonim i. 2014. Sirih.
http://www.flickr.com (online). Diakses
1 April 2014.
Anonim j. 2014. Eceng gondok.
http://www.karawanginfo.com (online).
Diakses 1 April 2014.
Anonim k. 2014. Anggrek kalajengking.
http://www.fobi.web.id (online). Diakses
1 April 2014.
Anonim l. 2014. Alamanda.
http://jomtanambunga.blogspot.com (online).
Diakses 1 April 2014.
Anonim m. 2014. Telang. http://www.muriellesgarden.com
(online). Diakses 1 April 2014.
Anonim n. 2014. Bogenvil.
http://id.wikipedia.org (online). Diakses
1 April 2014.
Anonim o. 2014. Tasbih.
http://roseamsil.multiply.com (online).
Diakses 1 April 2014.
Anonim p. 2014. Kangkung. http://taksonomitumbuhan.blogspot.com/ (online). Diakses 1 April 2014
Tjitrosoepomo, Gembong. 1985.
Morfologi Tumbuhan. Yogyakarta:Gajah Mada University Press.
nggak lengkap .....
BalasHapus