PRAKTIKUM IV
Topik : Bentuk batang,
arah tumbuh, permukaan dan modifikasi batang
Tujuan :
Untuk mengetahui bermacam-macam bentuk batang, arah tumbuh batang, permukaan dan modifikasinya.
Hari / tanggal : Kamis / 20 Maret 2014
Tempat : Laboratorium
Biologi PMIPA FKIP UNLAM Banjarmasin
I.
ALAT DAN BAHAN
A.
Alat-alat:
1.
Baki
2.
Pisau/silet
3.
Alat tulis
4.
Cutter
B. Bahan-bahan:
1.
Rumput teki (Cyperus rotundus)
2.
Mendong (Fimbrystilis sp)
3.
Pisang (Musa paradisiacal L.)
4.
Kembang telang (Clitoria ternatea L.)
5.
Sirih (Piper betle L.)
6.
Bambu (Bambusa sp)
7.
Kaktus (Opuntia vulgaris)
8.
Pepaya (Carica papaya L.)
9.
Jambu biji (Psidium guajava L.)
10.
Cemara (Casuarina equisetifolia L.)
11.
Ketapang (Terminalia catappa L.)
12.
Bogenvil (Bougainvillea spectabilis
II.
CARA KERJA
1.
Menyiapkan alat dan bahan
2.
Mengamati dan menentukan :
a.
Habitus keseluruhan tumbuhan :
herba, herba berkayu, perdu, rumput-rumputan, teki-tekian.
b.
Tipe batang : herbaceous (batang basah), berkayu,
batang rumput, batang mendong.
c.
Bentuk batang : bulat, bersegi,
pipih.
d.
Permukaan batang : licin,
berusuk, beralur, bersayap, berambut, berduri, ada bekas-bekas daun.
e.
Arah tumbuh batang : tegak
lurus, menggantung, berbaring, menjalar, membelit, memanjat, condong,
mengangguk.
f.
Tipe percabangan : monopodial,
simpodial, dikotom.
g.
Arah tumbuh cabang : twgak, condong ke atas, mendatar, terkulai,
bergantung.
3.
Menggambar hasil pengamatan dan memberi
keterangan.
III.
TEORI DASAR
Batang merupakan bagian tumbuh tumbuhan yang
angat penting, dan mengingat tempat serta kedudukan batang bagi tumbuh tumbuhan
batang dapat disamakan dengan sumbu tubuh tumbuhan.
Sifat-sifat
batang adalah sebagai berikut :
a.
Berbentuk panjang bulat seperti
silindris atau dapat pula berbentuk lain, tetapi selalu bersifat aktinomorf (dapat dibagi menjadi dua bagian yang setangkup).
b.
Terdiri atas ruas-ruas yang
masing-masing dibatasi oleh buku-buku dan tiap buku-buku terdapat daun.
c.
Tumbuhnya keatas menuju cahaya (bersifat fototropisme / heliotropisme atau
geotropisme negatif).
d.
Bertambah panjang di ujung.
e.
Mengadakan percabangan, dan
selama hidupnya tumbuhan tidak dapat di gugurkan, kecuali cabang atau ranting.
f.
Umumnya tidak berwarna hijau,
kecuali pada tumbuhan yang umurnya pendek.
Fungsi batang
bagi tumbuhan yaitu :
1.
Mendukung
bagian tumbuh-tumbuhan yang ada di atas tanah
2.
Memperluas
asimilasi dan menempatkan bagian-bagian tumbuhan di dalam ruang sehingga dari segi kepentingan tumbuhan bagian-bagian tadi terdapat
dalam posisi yang paling menguntungkan.
3.
Jalan pengangkutan air dan zat-zat makanan dari
bawah ke atas dan jalan pengangkutan hasil-hasil asimilasi dari atas ke bawah.
4.
Tempat penimbunan zat-zat
makanan cadangan.
Berdasarkan tampak
tidak batang pada suatu tanaman maka tumbuhan dapat dibedakan menjadi tumbuhan
yang tidak berbatang (planta acualis) dan tumbuhan yang berbatang jelas. Pada
tumbuhan yang berbatang jelas dapat dibedakan atas :
1.
Batang basah (herbaceus)
2.
Batang berkayu (lignosus)
3.
Batang rumput (calmus)
4.
Batang mendong (calamus)
● Macam-macam bentuk
batang :
a.
Bulat (teres)
b.
Bersegi (angularis) : bersegi tiga
(triangularis) dan bersegi empat (quadrangularis)
c.
Pipih : filokladia, dan
kladodia
Dilihat dari permukaannya batang
tumbuh-tumbuhan juga memperlihatkan sifat yang bermacam-mcam seperti :
a.
Licin (laevis)
b.
Berusuk (costatus)
c.
Beralur (sulcatus)
d.
Bersayap (alatus)
e.
Berambut (pilesus)
f.
Berduri (spinosus)
g.
Memperlihatkan bekas-bekas daun
h.
Memperlihatkan
bekas-bekas daun penumpu
i.
Memperlihatkan banyak lentisel
j. Keadaan-keadaan lain, seperti lepasnya kerak
● Arah tumbuh batang pada tumbuhan dibedakan atas 8 macam yaitu :
1.
Tegak lurus (erectus)
2.
Menggantung (dependens, pendulus)
3.
Berbaring (humifusus)
4.
Menjalar atau merayap (repens)
5.
Serong ke atas atau condong
(ascendes)
6.
Mengangguk (nutans)
7.
Memanjat ( scandens)
8.
Membelit (volubilis)
a.
Membelit
kekiri (sinistrorsum volubilis)
b.
Membelit ke kanan (dextrorsum volubilis)
● Percabangan pada batang
umumnya dibedakan tiga macam cara percabangan yaitu :
1.
Percabangan monopodial
2.
Percabangan simpodial
3.
Percabanagan dikotom atau
menggarpu
Cabang-cabang
pada suatu tumbuhan biasanya membentuk sudut tertentu dengan batang pokoknya.
Dilihat dari besar kecilnya sudut ini maka jarak tumbuh cabang pada suatu tanaman berlainan.
Umumnya orang membedakan arah tumbuh cabang adalah sebagai berikut :
1.
Tegak (fastigiatus)
2.
Condong ke atas (patens)
3.
Mendatar (horizontalis)
4.
Terkulai (declinatus)
5.
Bergantung (pendulus)
IV.
HASIL
PENGAMATAN
A.
Tabel
Hasil Pengamatan
No.
|
Nama Tumbuhan
|
Habitus
|
Tipe Batang
|
Bentuk Batang
|
Permukaan batang
|
Arah Tumbuh Batang
|
Tipe Percabangan
|
1.
|
Rumput Teki
|
Teki-tekian
|
Mendong
|
Segitiga
|
Licin
|
Tegak lurus
|
Monopodial
|
2.
|
Mendong
|
Herba
|
Mendong
|
Segitiga
|
Licin
|
Tegak lurus
|
Monopodial
|
3.
|
Pisang
|
Herba
|
Batang basah
|
Bulat
|
Licin (batang semu), kasar (batang berduri)
|
Tegak lurus
|
Simpodial
|
4.
|
Kembang Telang
|
Herba
|
Batang runput
|
Bulat
|
Kasar
|
Membelit ke kiri
|
Monopodial
|
5.
|
Sirih
|
Herba berkayu
|
Berbatang rumput
|
Bulat
|
Kasar
|
Memanjat
|
Monopodial
|
6.
|
Bambu
|
Herba berkayu
|
Berkayu
|
Bulat
|
Licin
|
Tegak lurus
|
Monopodial
|
7.
|
Kaktus
|
Stikulen
|
Batang basah
|
Pipih (Kladodia)
|
Licin berduri
|
Tegak lurus
|
Kaktus
|
8.
|
Pepaya
|
Perda
|
Batang basah
|
Bulat
|
Memperlihatkan
bekas daun
|
Tegak lurus
|
Monopodial
|
9.
|
Jambu Biji
|
Pohon
|
Batang
berkayu
|
Bulat
|
Memperliahatkan
lepasnya kerak (Kulit mati)
|
Tegak lurus
|
Simpodial
|
10.
|
Cemara
|
Pohon
|
Batang
berkayu
|
Bulat
|
Kasar
|
Condong ke atas
|
Monopodial
|
11.
|
Ketapang
|
Pohon
|
Batang
berkayu
|
Bulat
|
Kasar
|
Tegak lurus
|
Monopodial
|
12.
|
Bogenvil
|
Pohon
|
Batang
berkayu
|
Bulat
|
Kasar berduri
|
Memanjat pada duri
|
Monopodial
|
V.
ANALISIS DATA
1. Tanaman Rumput Teki (Cyperus
rotundus)
Klasifikasi menurut (Steenis.2002):
Kingdom :
Plantae
Divisio Magnoliophyta
Classis : Liliopsida
Sub Classis : Commenilidae
Ordo :
Cyperales
Familia : Cyperaceae
Genus : Cyperus
Species : Cyperus rotundus
Tanaman rumput teki memiliki habitus
berupa teki-tekian dengan tipe batang berupa mendong karena memiliki ruas-ruas
yang lebih panjang daripada tipe rumput, dan berbentuk segitiga. Batangnya
berwarna hijau dengan permukaan yang licin. Arah tumbuh batang tegak lurus
dengan permukaan tanah. Memiliki tipe percabangan monopodial karena batang
utamanya terlihat jelas. Geragih yang merayap di dalam tanah, yaitu cabang-cabang kecil
panjang yang tumbuh merayap dan dari buku-bukunya ke atas keluar tunas baru dan
ke bawah tumbuh akar-akar.
Menurut Gembong Tjitrosoepomo dalam bukunya
Morfologi Tumbuhan (1985:78), batang
mendong (calamus), seperti batang
rumput, tetapi mempunyai ruas-ruas yang lebih panjang, misalnya pada mendong (Fimbristylis globulosa Kunth.), wlingi (Scirpus grassus L.) dan tumbuhan
sebangsa teki (Cyperaceae), lainnya.
2. Mendong (Fimbristylis sp)
Klasifikasi menurut
(Cronquist.1981):
Kingdom : Plantae
Divisio : Magnoliophyta
Classis : Liliopsida
Sub Classis : Commenilidae
Ordo : Cyperales
Familia : Cyparaceaea
Genus : Fimbrystilis
Spesies : Fimbrystilis sp
Tanaman mendong memiliki ciri-ciri
batang yang serupa dengan rumput teki tapi tanaman ini lebih besar. Habitusnya
berupa teki-tekian dengan tipe batang berupa mendong karena memiliki ruas-ruas yang
lebih panjang daripada tipe rumput, dan batang berbentuk segitiga. Batangnya
berwarna hijau dengan permukaan yang bersayap. Arah tumbuh batang tegak lurus dengan
permukaan tanah. Memiliki tipe percabangan monopodial karena batang utamanya
terlihat jelas.
Menurut
Gembong Tjitrosoepomo dalam bukunya Morfologi Tumbuhan (1985:78), batang mendong (calamus), seperti batang rumput, tetapi mempunyai ruas-ruas yang
lebih panjang, misalnya pada mendong (Fimbristylis
globulosa Kunth.), wlingi (Scirpus
grassus L.) dan tumbuhan sebangsa teki (Cyperaceae),
lainnya.
3. Pisang (Musa
paradisiacal L.)
Klasifikasi menurut (Steenis.2002):
Kingdom : Plantae
Divisio :
Magnoliophyta
Classis : Liliopsida
Ordo :
Zingiberales
Familia : Musaceae
Genus : Musa
Spesies : Musa paradisiaca L.
Pisang termasuk habitus herba dengan tipe
batang basah, yaitu batang yang lunak dan berair. Batang pisang yang sering
kita lihat bukan merupakan batang pisang sebenarnya, itu merupakan batang semu,
batang pisang sesungguhnya berada pada bawah batang semu yang biasanya terletak
di bawah permukaan tanah atau yang sering kita sebut dengan bongkol pisang.
Batang pada pisang sejati ini memiliki bentuk bulat berlekuk. Permukaan batang
pada batang semunya licin sedangkan permukaan batang sejatinya kasar dengan
adanya lekukan-lekukan. Arah tumbuh batang tegak lurus dengan percabangan
simpodial.
4. Tanaman Kembang Telang (Clitoria
ternatea L.)
Klasifikasi menurut
(Cronquist.1981) :
Divisio : Magnoliophyta
Classis : Liliopsida
Sub Classis :
Rosiidae
Ordo :
Rosales
Familia : Rapilionaceae
Genus : Clitoria
Species : Clitoria ternatea L.
Kembang telang memiliki habitus berupa semak
dan tipe batangnya adalah berkayu. Bentuk batang bulat dan pada permukaannya
memiliki rambut-rambut kecil. Arah pertumbuhan batangnya membelit ke kiri (sinistrorsum volubilis) yang jika
dilihat dari atas arah belitannya berlawanan dengan arah putaran jarum jam.
Batang tanaman ini naik ke atas dengan menggunakan cabang pembelit dan meliliti
penunjangnya yang jika kita ikuti jalannya batang yang membelit itu, maka
penunjang akan selalu berada di sebelah kiri kita. Cabang-cabangnya merupakan
pendukung daun-daun dan mempunyai ruas-ruas yang cukup panjang atau bersifat
sirung panjang.
Menurut
Gembong Tjitrosoepomo dalam bukunya Morfologi Tumbuhan (1985:82), arah tumbuh
batang kembang telang adalah membelit ke kiri.
5. Tanaman Sirih (Piper betle L.)
Klasifikasi menurut (Steenis.2002) :
Kingdom :
Plantae
Divisio : Magnoliophyta
Classis : Magnoliopsida
Sub Classis :
Magnoliidae
Ordo :
Piperales
Familia : Piperaceae
Genus : Piper
Species : Piper betle L.
Sirih termasuk habitus herba dengan tipe
batang rumput, karena batangnya yang tidak keras, mempunyai ruas-ruas yang
nyata dan sering kali berongga. Bentuk batangnya bulat dengan permukaan yang
kasar. Arah tumbuh batangnya memanjat kesegala bidang, baik bidang rata maupun
tidak. Termasuk tipe percabangan monopodial.
Menurut Gembong Tjitrosoepomo dalam bukunya
Morfologi Tumbuhan (1985:82), sirih memiliki arah tumbuh batang yang memanjat
pada akar perekatnya.
6. Batang Bambu (Bambusa sp.)
Klasifikasi menurut (Cronquist. 1981):
Kingdom : Plantae
Divisio : Magnoliophyta
Classis : Liliopsida
Sub Classis :
Commelinidae
Ordo :
Cyperales
Familia : Poaceae
Genus : Bambusa
Species : Bambusa sp.
Bambu termasuk habitus herba berkayu yang
batangnya bertipe batang berkayu dengan bentuknya yang bulat. Permukaan bambu
bila kita pegang licin. Arah tumbhuh batang daun tegak lurus ke atas dengan
percabangannya yang monopodial.
Menurut Gembong Tjitrosoepomo dalam bukunya
Morfologi Tumbuhan (1985:79), bentuk batang bambu adalah bulat.
7. Tanaman Kaktus (Opuntia
vulgaris)
Klasifikasi menurut (Steenis. 2002):
Kingdom :
Plantae
Divisio :
Magnoliphyta
Classis : Magnoliopsida
Ordo : Caryophylales
Familia : Cartoceae
Genus : Opuntia
Spesies : Opuntia vulgaris
Habitus
kaktus adalah sukulen. Batangnya mempunyai bentuk yang pipih kladodia karena
pertumbuhannya yang tanpa batas. Tipe batangnya adalah batang basah karena
batangnya lunak dan berair. Permukaan kaktus ada yang berduri ada yang tidak,
kaktus Opuntia vulgaris mempunyai
permukaan yang licin berduri. Arah tumbuh batang kaktus ini adalah tegak lurus
dengan tipe percabangannya yang dikotom.
Menurut
Gembong Tjitrosoepomo dalam bukunya Morfologi Tumbuhan (1985:79), kladodia (cladodium), jika masih tumbuh terus dan mengadakan percabangan,
misalnya sebangsa kaktus (Opuntia
vulgaris Mill.).
8. Tanaman Pepaya (Carica
papaya L.)
Klasifikasi menurut (Steenis. 2002):
Kingdom : Plantae
Divisio :
Magnoliophyta
Classis :
Magnoliopsida
Sub Classis : Dilleniidae
Ordo : Violales
Familia : Caricaceae
Genus : Carica
Spesies : Carica papaya L.
Pepaya
yang sangat bermanfaat bagi tubuh ini berhabitus perdu dengan batang basah.
Bentuk batang pepaya bulat dan permukaannya memperlihatkan berkas-berkas daun.
Arah tumbuh batangnya ke atas tegak lurus dengan tipe percabangan yang
monopodial.
Menurut
Gembong Tjitrosoepomo dalam bukunya Morfologi Tumbuhan (1985:81), memperlihatkan berkas-berkas daun,
misalnya pada papaya (Carica papaya L.)
dan kelapa (Cocos mucifera L..)
9. Batang Jambu Biji (Psidium
guajava L.)
Klasifikasi menurut (Steenis.2002):
Kingdom : Plantae
Divisio : Magnoliophyta
Classis : Magnoliopsida
Sub Classis :
Rosiidae
Ordo :
Myrtales
Familia : Myrtaceae
Genus : Psidium
Species : Psidium guajava L.
Jambu biji adalah tanaman berhabitus pohon
kecil. Tipe batangnya batang berkayu dengan bentuk batang yang bulat. Keadaan
permukaan batangnya mengalami lepasnya kerak (bagian kulit yang mati). Arah
tumbuh batangnya tegak lurus ke atas dengan tipe percabangan yang simpodial.
Menurut Gembong Tjitrosoepomo dalam bukunya
Morfologi Tumbuhan (1985:81), permukaan batang jambu biji mengalami lepasnya
kerak.
10.
Tanaman Cemara (Casuarina equisetafolia L.)
Klasifikasi menurut (Cronquist. 1981):
Kingdom :
Plantae
Divisio : Magnoliophyta
Classis : Magnoliopsida
Sub Classis :
Hamamelidae
Ordo : Casuarinales
Familia :
Casuarinaceae
Genus : Casuarina
Species :
Casuarina equisetafolia L.
Pohon cemara yang sering kita lihat dengan
arah tumbuhnya yang condong ke atas itu mempunyai tipe percabangan
monopodial. Pohon cemara sendiri temasuk
ke dalam habitus pohon kecil dengan tipe batang berkayu. Bentuk batangnya bulat
dengan permukaan batang yang kasar saat kita pegang.
Menurut Gembong Tjitrosoepomo dalam bukunya
Morfologi Tumbuhan (1985:87), arah tumbuh cemara condong ke atas dan tipe
percabangan yang monopodial.
11. Tanaman Ketapang (Terminalia catappa L.)
Klasifikasi menurut (Cronquist. 1981):
Kingdom : Plantae
Divisio : Magnoliophyta
Classis : Magnoliopsida
Sub Classis :
Rosiidae
Ordo :
Myrtales
Familia : Combretaceae
Genus : Terminalia
Species : Terminalia catappa L.
Habitus tanaman ini sangat jelas
yakni pohon dengan tipe batang yang keras dan berkayu. Bentuk batangnya bulat
dengan permukaannya banyak terdapat bintil-bintil lentisel. Arah tumbuh
batangnya tegak lurus dengan permukaan tanah, dengan tipe percabangan
monopodial karena sangat jelas terlihat batang utamanya. Pohon ketapang yang
banyak kita temui mempunyai tipe percabangan monopodial dengan arah tumbuh
batang yang tegak lurus.
Menurut
http://id.wikipedia.org (2010) dalam tulisannya mengenai ketapang, mengatakan
bahwa ketapang atau katapang itu merupakan sebuah pohon.
11.
Batang Bogenvil (Bougaivillea
spectabilis)
Klasifikasi menurut (Cronquist. 1981):
Kingdom : Plantae
Divisio : Magnoliophyta
Classis : Magnoliopsida
Sub Classis :
Caryophyllidae
Ordo :
Carryophyllales
Familia : Nyctaginaceae
Genus : Bougainvillea
Species : Bougainvillea spectabilis
Bogenvil atau kembang kertas yang sering kita
temui ini mempunyai bentuk batang yang bulat dan permukaan yang kasar berduri.
Kembang ini termasuk habitus perdu yang tipe batangnya batang berkayu. Arah
tumbuh batangnya memanjat pada durinya dan percabangan yang monopodial.
Menurut
Gembong Tjitrosoepomo dalam bukunya Morfologi Tumbuhan (1985:82), arah tumbuh
batang bogenvil adalah memanjat pada durinya.
VI.
KESIMPULAN
1.
Habitus pada batang dapat
dibedakan menjadi habitus herba, semak, perdu, pohon, liana, sukulenn, dan
lainnya.
2.
Batang tumbuhan dapat dibedakan
seperti berikut: batang basah, batang berkayu, batang rumput, dan batang mendong.
3.
Bentuk batang tanaman
bermacam-macam, antara lain: bulat, bersergi (bangun segi tiga dan bangun segi
empat), pipih (filokladia dan kladodia).
4.
Dilihat dari permukaan
batangnya, dapat dibedakan menjadi permukaan yang licin, berusuk, beralur,
bersayap, berambut, berduri, memperlihatkan berkas-berkas daun, memperlihatkan
berkas-berkas daun penumpu, memperlihatkan banyak lentisel, serta
keadaan-keadaan lain, misalnya lepasnya kerak.
5.
Arah tumbuh batang dibedakan
menjadi tegak lurus, menggantung, berbaring, menjalar atau merayap, serong ke
atas atau condong, mengangguk, memanjat, dan membelit kiri atau kanan.
6.
Percabangan pada batang ada
tiga yaitu monopodial, simodial, dan dikotom atau menggarpu.
7.
Contoh modifikasi dari batang
ada kuncup, rimpang, umbi batang, dan lainnya.
VII.
DAFTAR PUSTAKA
Amintarti,Sri.
2010. Penuntun Praktikum Morfologi
Tumbuhan. Banjarmasin: PMIPA FKIP UNLAM.
Anonim a.
2010. Tersedia. http://amintabin.blogspot.com(online). Diakses 18 Maret 2014.
Anonim b.
2010. Tersedia. http://heartylollipop.blogspot.com(online). Diakses 18 Maret 2014.
Anonim c.
2010. Tersedia. http://upload.wikipedia.org(online).
Diakses 18 Maret 2014
Anonim d.
2010. Tersedia. http://id.wikipedia.org(online).
Diakses 18 Maret 2014
Anonim f.
2010. Tersedia. http://4.bp.blogspot.com(online).
Diakses 18 Maret 2014
Anonim g. 2010. Tersedia.
http://upload.wikimedia.org(online).
Diakses 18 Maret 2014
Anonim h. 2009. Tersedia.
http://backupccrc.files.wordpress.com(online).
Diakses 18 Maret 2014
Anonim i. 2007. Tersedia.
http://tanamanherbal.wordpress.com(online).
Diakses 18 Maret 2014.
Anonim j. 2011.
Tersedia. http://ahsanfile.files.wordpress.com(online). Diakses 18 Maret 2014.
Anonim k. 2010. Tersedia.
http://upload.wikimedia.org(online).
Diakses 18 Maret 2014
Anonim l. 2010. Tersedia. http://senihias.com(online). Diakses 18 Maret 2014
Tjitrosoepomo, Gembong. 2009. Morfologi Tumbuhan. Gadjah Mada University Press: Yogyakarta
Tidak ada komentar:
Posting Komentar